Kamis, 30 Agustus 2012

Budidaya Manggis


Menurut asalnya, manggis (Garcinia mangostana) merupakan buah asli daerah Asia Tenggara, tepatnya Semenanjung Malaya. Kini daerah tumbuhnya sudah tersebar sampai ke beberapa negara tropis, di antaranya Myanmar, Indocina, Indonesia, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia, buah yang dijuluki “si hitam manis” ini, keberadaannya tergolong langka. Di daerah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan pohon manggis didapati tumbuh di hutanhutan dan belum dimanfaatkan secara ekonomis. Padahal, masyarakat banyak menyukai buah eksotis yang mempunyai rasa enak, yaitu campuran antara rasa manis, asam, dan agak sepat. Rasa buahnya ini pulalah yang menjerat lidah warga asing sehingga menggemari buah tropis ini. Tinggi pohon manggis dapat mencapai 15 m dengan tajuk rimbun. Pertumbuhan pohon ini termasuk lamban. Batangnya berkulit cokelat dan bergetah. Daunnya berukuran relatif besar (antara 25×10 cm), berbentuk oval, liat, dan berwarna hijau. Tanaman ini berumah dua, bunga jantan dan betinanya dihasilkan oleh tanaman yang berbeda. Akan tetapi, bunga jantannya tidak berfungsi sebab mengalami rudimenter, yaitu mengecil dan mengering. Oleh karenaitu, buah manggis selalu dihasilkan dari bunga betina yang berwarna merah muda secara apomiksis (tanpa proses penyerbukan). Hal ini pulalah yang menjadi salah satu kendala dalam usaha perbaikan varietas melalui penyilangan. Buah manggis berbentuk bulat dengan kulit tebal, lumk, dan bergetah kuning. Pada waktu masih muda kulit buahnya berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi merah tua sampai ungu kehitaman. Daging buahnya tersusun dalam beberapa segmen atau juring, berwarna putih bersih, Ian rasanya manis segar sedikit asam. Jumlah juringnya biasaqya dapat diperkirakan dari jumlah “celah” yang terdapat pnda ujung buah. Biasanya dalam sebutir buah terdiri dari 7 juring. Bijinya berukuran kecil, berwarna kecokelatan, dan biasanya berjumlah I-2 dalam setiap buah. Dibandingkan jenis tanaman buah lainnya, tanaman manggis relatif lebih membutuhkan kondisi yang spesifik.

Manfaat

Kayu pohon manggis tidak bisa digunakan sebagai bangunan. Namun, kulit kayunya dapat digunakan untuk ramuan obat tradisional penyalut perut. Kulit buah mengandung zat kimia yang bersifat antibiotik (xanthonin) dan dapat pula digunakan sebagai bahan membuat cat antikarat (cat berwarna hitam yang tahan cuci). Tumbukan kulit buah manggis bila dioleskan pada tangkai manggar (seludang) yang akan disadap dapat merangsang keluarnya cairan nira lebih banyak pada penyadapan kelapa. Daging buah merupakan buah meja yang lezat dan segar.

Syarat Tumbuh

Tumbuh baik di dataran rendah sampai dengan ketinggian 600 m di atas permukaan laat dan suhu antara 22-32° C. Daerah dengan curah hujan tinggi, antara 1.500-2.500 mm, dan merata sepanjang tahun merupakan tempat tumbuh yang disukainya. Tanaman buah ini tumbuh baik pada jenis tanah yang subur, gembur, aerasi dan drainasenya baik, serta mengandung pasir (misalnya tanah latosol). Selain itu, tanaman ini lebih menyukai tempat tempat yang teduh dan agak terlindung.

Pedoman Budidaya

Perbanyakan tanaman: Tanaman yang diperbanyak dengan biji umumnya mulai berbuah pada umur sekitar 8-15 tahun. Perbanyakan yang dianjurkan dengan cara enten (sambung pucuk) dan penyusuan (perbanyakan vegetatif). Sebagai batang bawah digunakan semai biji manggis yang telah berumur 1-2 tahun. Sementara batang atas menggunakan pucuk tunas samping (cabang sekunder atau tersier) yang daunnya mulai menua. Bibit vegetatif mulai berbuah pada umur 5-6 tahun. Perbanyakan dengan okulasi dan cangkok tidak dianjurkan karena tingkat keberhasilannya sangat kecil dan hasilnya rendah sekali. Sementara perbanyakan dengan kultur j aringan dari potongan biji mempunyai harapan baik. Namun, kendala dalam pembuatan bibit kultur jaringan/kultur belahan biji adalah akarnya sulit tumbuh. Pertumbuhan akar dapat didorong dengan menanam tunas yang telah terbentuk dalam media pasir steril pada suhu 20-25° C. Bibit sambungan manggis yang menggunakan entres dari cabang tersier akan tumbuh rcondong dan tidak tegak sehingga tanaman yang terbentuk tampak tidak menarik. Selain itu, pertumbuhannya pun sangat lambat. Budi daya tanaman Bibit ditanam menjelang musim hujan pada lubang ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang sebanyak 20 kg/lubang. Bibit yang tumbuh condong perlu diberi tongkat penegak. Sementara bibit yang baru dipindahkan perlu daberi naungan dari daun kelapa atau jerami selama panas terik. Dosis pupuk buatan tiap aplikasi sebanyak 60 g urea + 50 g SP-36 + 25 g KCl per pohon.

Pemeliharaan

Pupuk diberikan empat kali dengan selang tiga bulan sekali pada tahun pertama hingga ke lima. Selanjutnya dosis pupuk buatan dapat ditingkatkan hingga empat kali lipat. Pemberian pupuk N, P, dan K untuk mendorong pertumbuhan tanaman manggis tidak berpengaruh. Penaungan tanaman muda lebih diutamakan. Penaungan dapat dilakukan dengan menanam orok-orok (Crotalaria sp.) di sekeliling lubang tanaman manggis atau dengan atap alang-alang hingga 50% selama tanaman manggis belum berbuah. Penggunaan pupuk zeolit perlu dipertimbangkan untuk merangsang tumbuhnya akar samping.

Hama dan Penyakit

Hama yang sering muncul adalah ulat berbulu. trlat ini menyerang daun yang masih muda. Serangga pengisap Helopelthis antonit sering menusuk buah yang masih muda sehingga menyebabkan getah kuning ke luar dari kulit buah dan bagian dalam buah. Penyakit yang biasa timbul adalah hawar daun (daun kering kecokelatan) yang disebabkan oleh cendawan Pellicularia koleroga. Selain itu, kanker batang yang disebabkan oleh cendawan Zignoela garcinae dapat menyebabkan batang pohon berbenjol-benjol. Semprotan insektisida Bayrusil 0,2% dapat mencegah serangan ulat dan serangga pengisap. Namun, penyakit cendawan sulit diberantas. Hingga kini tanaman manggis tidak pernah disemprot dengan insektisida/fungisida. Hal ini dikarenakan bila disemprot sering ditemukan di daging dan di bawah kulit buah ditemukan getah kuning atau putih. Buah seperti ini tidak enak dimakan karena mengeras. Pemberian pestisida sistemik melalui infus lebih dianjurkan.

Panen dan Pasca Panen

Buah manggis dipetik setelah berwarna merah kehitaman, kira-kira berumur 12o hari setelah bunga mekar. Bunga akan mekar (anthesis) setelah 25 hari sejak muncul bunga (kuncup). Buah harus dipanen satu per satu dengan memotong tangkai karena matangnya buah tidak bersamaan. Manggis yang telah dipanen harus diangkut hati-hati, tidak boleh jatuh atau berbenturan karena dapat menimbulkan memar dan warna cokelat pada buah. Buah dipilah. Buah yang kotor oleh getah kuning atau buah berukuran kecil disingkirkan.

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Pengikut