Sabtu, 22 November 2014

Teknik Budidaya Bayam Bebas Penyakit


Sayuran yang satu ini memang khas daerah tropis. Pertumbuhannya secara normal amat cepat. Dalam waktu kurang dari satu bulan bayam sudah bisa dipanen. Di pasaran kita bisa menemukan jenis bayam petik dan jenis bayam cabut. Keduanya enak diolah menjadi sayur.

Syarat tumbuh
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja baik pada wkatu musim hujan ataupun musim kemarau. Tanaman ini kebutuhan airnya cukup banyak sehingga paling tepat ditanam pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan Oktober-November. Bisa juga ditanam pada awal musim kemarau, sekitar bulan Maret-April.

Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur. Apalagi untuk bayam cabut, tekstur tanah yang berat akan menyulitkan produksi dan panennya. Tanah netral ber-pH antara 6-7 paling disukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya.

Benih
Bayam diperbanyak melalui biji. Hanya biji bayam tua yang baik dijadikan benih. Bila benih masih muda, daya tahan simpannya hanya sebentar dan daya tumbuhnya cepat turun. Benih yang berasal dari tanaman yang berumur sekitar 3 bulan daya simpannya dapat mencapai satu tahun. Benih diperoleh dengan membiarkan beberapa batang tanaman hingga berbunga dan berbuah. Buah dijemur hingga kering lantas dirontokkan.

Kebutuhan benih bayam per 10 m2 adalah 2-5 g atau sekitar 2-5 kg/ha lahan.



Penanaman
Penanaman bayam tidak melalui persemaian lagi. Biji langsung disebar dan dipelihara hingga besar. Mula-mula tanah diolah hingga gembur. Kedalaman pencangkulan untuk bayam cabut ialah 20 cm, dan bayam petik 30 cm. Lantas tanah dibuat bedengan berukuran lebar 1 m. Panjang bisa dibuat 5 m atau lebih. Antar bedengan dibuat parit dengan lebar sekitar 30 cm. Tambahkan pupuk kandang pada bedengan. Tepi bedengan dibuat lebih tinggi agar benih bayam yang halus tidak terbawa oleh air hujan.

Sebelum ditebar biji bayam yang berukuran halus diaduk rata dengan abu gosok atau pasir. Maksudny agar bibit tak licin di tangan sehingga mudah ditebar secara merata. Penyebaran boleh dengan cara barisan atau merata ke semua arah. Setelah ditebar tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Lakukan penyiraman dengan ekstra hati-hati agar bibit tak berceceran terkena percikan air siraman. Lima hari setelah ditebar benih akan tumbuh sebagai tanaman muda.


Pemeliharaan
Tanaman muda harus disiram secara teratur. Saat hujan jarang turun penyiraman harus lebih diperhatikan. Senantiasa gunakan gembor halus untuk menyiram karena air siraman yang terlalu deras atau kuat bisa merubuhkan tanaman bayam yang batangnya memang tak begitu kokoh.

Rumput-rumput yang tumbuh dicabut. Penyiangan dengan kored pada lahan bayam kebanyakan di luar areal pertanaman atau pada parit/tepi bedengan. Sedangkan rumput yang tumbuh terjepit, kalah bersaing, batang bengkok, dan sebagainya dicabut. Kadang-kadang beberapa petani tidak melakukan penjarangan pendahuluan. Penjarangan dilakukan sekaligus dengan panen pertama. Cara ini kurang baik bila menginginkan kualitas bayam yang bagus.


Pemupukan
Dosis pupuk kandang yang diberikan per hektar ialah 10 ton. Selain itu tambahkan juga pupuk Urea 150 kg, TSP 100 kg, dan KCl 75 kg per hektar. Pupuk kimia disebar di sebelah kiri-kanan tanaman. Bila tanaman bayam ditanam dalam barisan teratur, pupuk ditaruh 5 cm dari kiri dan kanan tanaman. Pupuk diberikan 7 hari setelah benih disebar.


Hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang bayam antara lain ulat daun. Ulat ini meninggalkan bekas gigitan pada daun berupa lubang-lubang uata pinggiran yang tidak rata sebagai gejala serangan. Selain itu kutu daun (Myzus persicae) sering mengisap cairan daun bayam. Ciri serangannnya daun melengkung dan berpilin. Serangan berat menyebabkan daun rontok, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil Pengendaliannya dapat menggunakan insektisida biologis seperti Bacillus thuringiensis (Dipel WP) dengan dosis 1 g/l air. Bisa pula dengan menyemprotkan Diazinon dengan dosis 1-2 cc/l air.

Saat bayam masih muda sering diserang oleh penyakit rebah kecambah. Gejalanya ditunjukkan oleh pertumbuhan kecambah yang tidak normal, berbatang lemah, dan rebah. Penyebabnya adalah cendawan Rhizoctonia solani. Pengendalian penyakit oleh cendawan pada bayam dengan menggunakan fungisida Dithane M45.


Panen
Sesuai dengan cara panennya, umur panen bayam petik dan cabut berbeda. Bayam cabut dipanen umur 3-4 minggu setelah tanam yaitu saat tinggi tanaman sekitar 20 cm. Pegang batang bagian bawah dan cabut bayam hingga ke akarnya. Bila ditarik pada batnag bagian atas sering batang patah menjadi dua. Bila tekstur tanah kurang gembur atau tak ingin menyertakan akarnya, bayam cabut dapat dipotong memakai pisau. Potonglah batang di atras permukaan tanah. Bila tanaman sudah tinggi boleh dipotong 2 cm dari permukaan tanah dan bila belum terlalu tinggi bisa dipotong dari mulai muncu.

Bayam petik dipanen berkali-kali. Setelah 101,5 bulan setelah tanam pemetikan awal boleh dimulai. Selanjutnya tanaman dibiarkan tumbuh kembali. Seminggu kemudian bisa dipetik lagi.

Hasil panen bayam di Indonesia, untuk jenis bayam cabut rata-rata 5 ton bayam segar/ha. Padahal potensi bayam setiap hektarnya sekitar 10 ton.

Bayam yang sudha dipanen gampang sekali layu. Jadi, setelah panen harus segera dikirim ke pasar atau konsumen. Kiat untuk mempertahankan kesegaran dapat dengan meletakkan bayam pada tempat yang berair. Namun, jika terlalu lama diletakkan di tempat tersebut, akan merusak daun bayam. Oleh karena itu, cara yang tepat adalah dengan mencelupkan bagian akarnya saja.
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Pengikut