Selasa, 22 Oktober 2019

Cara Merawat Bunga jambu Madu Deli Agar Tidak Rontok

Jambu Madu Deli yang sedang berbunga kesehatannya harus dalam kondisi yang sangat baik. Jika pada saat berbunga kondisi tanaman kekurangan air, maka bisa dipastikan sebagian atau bahkan seluruh bunga akan gugur dan gagal menjadi buah.

Pada tanaman jambu madu deli yang sedang berbuah, maka tanaman banyak memerlukan karbondioksida dan sinar matahari yang akan digunakan oleh daun untuk proses fotosintesis.

Berikut ini beberapa macam cara agar bunga jambu deli yang sedang berbunga lebat tidak rontok dan dapat menjadi buah yang siap dipanen.



Kecukupan Nutrisi
Kecukupan nutrisi untuk tanaman jambu madu deli khususnya kecukupan akan kebutuhan unsur hara makro seperti unsur Nitrogen (N), Phospor (P), dan Kalium (K). Pada saat tanaman berbunga maka unsur hara makro yang dominan dibutuhkan adalah unsur Phospor dan Kalium. Untuk memenuhi kebutuhan ini bisa diberikan pupuk SP-36 atau KNO3 dalam dosis yang tepat.

Penyiraman Air
Selain memberikan nutrisi yang tepat bagi tanaman jambu madu deli yang sedang berbuah, maka pemberian air pada tanaman juga mutlak diperlukan, jangan sampai tanaman menjadi layu karena kekurangan air. Penyiraman bisa dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore hari.

Penyiangan
Proses penyiangan bisa dilakukan dengan membersihkan gulma di area sekitar tanaman jambu madu deli. Selain itu penyiangan juga bisa dilakukan dengan cara membersihkan ranting-ranting yang sudah tidak produktif lagi.

Lihat Juga Video Berikut ini :




Perbaikan Kondisi Tanah
Jika kondisi pohon jambu madu deli sudah cukup besar, maka bisa mengatur kegemburan tanah dengan menghancurkan tanah di sekitar area perakaran. Tujuan penggemburan ini agar kondisi tanah menjadi gembur dan kondisi perakaran menjadi baik sehingga tanaman dapat tumbuh subur.

Demikianlah cara merawat bunga jambu madu deli agar tidak rontok dan bisa menjadi buah yang bisa kita panen.
Share:

Minggu, 13 Oktober 2019

Budidaya Manggis Yang Benar Agar Berbuah di Usia 5 Tahun

Manggis merupakan tanaman buah yang berupa pohon yang berasal dari hutan tropis di kawasan Asia Tenggara, yaitu di hutan belantara Indonesia. Dari sinilah tanaman manggis mulai menyebar ke daerah Amerika Tengah, Srilanka, Madagaskar, Karibia, Hawaii, dan Australia Utara.


Klasifikasi botani tanaman manggis adalah sebagai berikut :
Divisi                            :    Spermatophyta
Sub divisi                      :    Angiospermae
Kelas                             :    Dicotyledoneae
Keluarga                       :    Guttiferae
Genus                            :    Garcinia
Spesies                          :    Garcinia mangostana

Buah manggis ini dapat disajikan dalam bentuk buah segar, sebagai buah kaleng, atau dibuat sirup. Secara tradisional buah manggis dapat dimanfaatkan sebagai obat sariawan, wasir dan luka. Sedangkan kulit manggis dapat digunakan sebagai obat tradisional.

Di Indonesia, pusat penanaman pohon manggis adalah di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara.

Daerah yang cocok untuk tanaman manggis adalah daerah yang memiliki curah hujan tahunan 1.500 – 2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun dengan temperatur ideal 22 – 32 derajat celcius. Derajat keasaman (pH) tanah yang ideal adalah 5 – 7. Sedangkan untuk pertumbuhan tanaman memerlukan daerah yang mempunyai drainase baik dan tidak tergenang air serta air tanah berada pada kedalaman 50 – 200 meter.

Ketinggian tempat yang ideal agar tanaman manggis dapat tumbuh subur adalah pada ketinggian di bawah 1.000 meter di atas permukaan laut. Pertumbuhan terbaik pada daerah dengan ketinggian 500 – 600 m di atas permukaan air laut.

Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji, sambung pucuk, dan susuan. Pohon manggis yang diperbanyak dengan biji akan mulai berbuah pada usia 10 – 15 tahun, sedangkan perbanyakan tanaman dengan sambung pucuk/susuan akan mulai berbuah pada usia 5 – 7 tahun.

Pengaturan jarak tanam yang baik untuk tanaman manggis sekitar 10 meter, semakin jauh jarak tanamnya maka semakin baik pertumbuhan tanaman dan semakin mudah juga dalam perawatan tanaman.

Lihat Juga Video Berikut ini :


Jenis dan dosis pemupukan yang dianjurkan adalah jika pohon masih berumur 6 bulan maka bisa diberi pupuk campuran urea, SP-36 dan KCl sebanyak 200 – 250 gram per pohon. Sedangkan pohon manggis yang sudah berumur di atas 4 tahun bisa di pupuk dengan campuran urea, SP-36, dan KCl sebanyak 3 – 6 kg per pohon.

Hama penyakit yang sering menyerang tanaman manggis antara lain ulat bulu, bercak daun, jamur upas, hawar benang, kanker batang, hawar rambut, busuk buah, dan busuk akar. Penanggulangan hama dan penyakit tanaman bisa menggunakan berbagai macam jenis insektisida, fungisida dan bakterisida.

Produksi buah pada pohon manggis mulai 5 – 10 buah per pohon untuk panen pertama, panen kedua rata-rata 30 buah per pohon dan pada puncaknya tanaman yang dipelihara secara intensif dapat menghasilkan 3.000 buah per pohon.
Share:

Sabtu, 12 Oktober 2019

Panduan Budidaya Durian Agar Cepat Berbuah

Durian merupakan salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Di beberapa daerah harga buah durian bisa mencapai Rp. 200.000,- per buah.

Pohon durian biasanya diperbanyak dengan biji, akan tetapi pohon durian yang diperbanyak dengan biji mulai berbuah pada usia 8 tahun ke atas. Oleh karena itu orang mulai mencari alternatif perbanyakan tanaman durian salah satunya dengan metode okulasi. Tanaman durian hasil perbanyakan dengan okulasi biasanya mulai berbuah pada usia 4 tahun.


Pohon durian biasanya dapat tumbuh subur pada jenis tanah yang subur, gembur, tidak bercadas, kedalaman air tanah 1-2 meter, pH tanah 6 – 7. Untuk ketinggian tempat yang cocok pada tanaman durian yaitu 400 – 600 meter dpl dengan curah hujan merata sepanjang tahun.

Beberapa varietas tanaman durian yang paling terkenal dan banyak diminati orang saat ini antara lain durian montong, durian bawor, durian musangking, dan durian merah. Jenis durian tersebut banyak diminati orang karena punya keunggulan antara lain daging buah tebal dan aromanya yang harum.

Untuk menanam durian ini diperlukan lubang tanam 60 cm x 60 cm x 60 cm. Jarak tanam antar pohon bisa digunakan 8 x 8 meter atau 10 x 10 meter. Semakin panjang jarak tanamnya maka semakin mudah dalam merawat tanaman durian tersebut khususnya dalam pengendalian hawa dan penyakit tanaman.

Pengairan pada tanaman durian bisa dilakukan dua kali seminggu tergantung cuaca. Disarankan area di sekitar pohon durian tidak tergenang air karena hal ini bisa menyebabkan tanaman durian akan terserang berbagai macam penyakit terutama busuk akar.

Lihat juga video berikut ini :



Pemupukan pada tanaman durian bisa dilakukan 3 kali dalam setahun. Pemupukan bisa dilakukan dengan membenamkan seluruh dosis pupuk kandang dan setengah dosis pupuk NPK yang dibuat di sekeliling batang tanaman tepat di bawah tajuk daun.

Beberapa hama dan penyakit tanaman yang sering menyerang antara lain ulat, jamur, busuk akar fusarium dan kanker batang. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan menyemprotkan insektisida, fungisida dan bakterisida.

Pada umur 4 tahun tanaman durian yang berasal dari okulasi sudah mulai berbunga. Bila buah terlalu lebat maka perlu dilakukan penjarangan dengan menyisakan 40-50% saja. Buah durian bisa mulai dipanen pada usia 6 – 7 bulan sejak bunga mekar.

Share:

Pengikut