Sabtu, 22 November 2014

Cara Budidaya Tanaman Toge


Karena faktor perlunya menambah pendapatan atau juga karena faktor hobi, orang sekarang ini mulai tertarik untuk bercocok tanam dan juga membudidayakan tanaman tertentu seperti toge. Memang alasan orang membudidayakan toge berbeda antara satu dengan yang lain. Akan tetapi perlu benar-benar dimengerti alasan utamanya yaitu karena memang tanaman tersebut banyak manfaat khususnya kandungan nutrisi seperti vitamin E, enzim, dan lain sebagainya. Selain itu ide untuk membudidayakan kecambah toge dapat pula menjadi manfaat bagi ibu rumah tangga karena tidak perlu membeli bahan tersebut dipasar karena dapat dengan mudah memanennya sendiri.

Media Penanaman Toge
Bila mengenai cara budidaya toge, yang harus anda ketahui pertama kali adalah media yang anda gunakan. Pada umumnya orang tidak akan mengalami kesulitan dalam memilih media penanaman dan teknik budidayatanaman toge. Alasan utamanya adalah karena tanaman tersebut dapat menyesuaikan dengan kondisi lahan yang ada baik itu yang terlalu panas maupun dingin. Namun guna memaksimalkan pertumbuhan, anda dapat memilih menanam pada rumah kaca atau juga pada media botol dengan menggunakan kapas atau bahkan juga baki. Disini akan dibahas mengenai budidaya dengan cara tersebut. Lalu apa yang harus dipersiapkan?

Bahan dan Alat Yang Diperlukan
Manfaat utama dalam membudidayakan toge dengan media baki adalah yang berhubungan dengan aspek fleksibilitas. Karena cara tanam pada media luar ruang dapat beresiko pada tingkat kegagalan yang tinggi terutama yang berhubungan dengan faktor cuaca. Yang pertama yang perlu dipersiapkan dalam cara menanam toge indoor adalah 1 baki yang berukuran sedang. Namun dapat disesuaikan dengan keperluan penanaman toge tentunya. Yang kedua adalah beberapa kapas yang nanti digunakan sebagai alas dari baki tersebut sebagai tempat berkembangnya kecambah tersebut. Jangan lupa siapkan beberapa kacang hijau dan air secukupnya sesuai kebutuhan.


Pemilihan Bibit Unggul
Tak dapat dipungkiri bahwa hal paling penting dalam bercocok tanam kecambah adalah mengenai bagaimana anda menemukan bibit kacang hijau pilihan. Mereka yang tidak berpengalaman tentunya akan mengalami kesulitan dalam memilih bibit kacang hijau. Yang perlu diperhatikan dengan seksama adalah mengenai warna dari bibit tersebut. Pastikan untuk memilih yang memiliki warna yang mengkilat maupun juga yang keruh. Keduanya memiliki kualitas yang sama-sama baik. Namun pastikan warna hijau pada bibit tersebut merata dan tidak ada yang berwarna kecoklatan. Jangan pula memilih bibit yang mana sudah busuk.

Proses Kultivasi
Berikutnya yang perlu anda ketahui adalah mengenai cara penanaman dan kultivasi. Sebelum anda melakukan proses kultivasi, terlebih dahulu perlu untuk dilakukan pencucian bibit toge yang anda punya. Setelah dicuci, anda perlu merendam bibit-bibit tersebut setidaknya selama 24 jam. Gantilah air yang berbusa dengan yang baru selama proses perendaman berlangsung. Kemudian anda perlu menyiapkan baki dan menempatkan kapas menyeluruh pada bagian baki tersebut. Siramlah dengan air suapaya kapas-kapas tersebut basah. Masukkan bibit dengan jarak yang tidak terlalu dekat supaya proses pertumbuhan jadi maksimal. Setalah itu anda perlu untuk menempatkan baki dibawah sinar matahari. Pastikan supaya kapas selalu basah selama proses kultivasi dan pemeliharaan.

Panen Kecambah Toge
Hal lain yang perlu benar-benar diperhatikan dalam kultivasi tanaman toge adalah proses panen. Yang perlu anda ketahui mengenai proses panen adalah tentang lama waktu yang diperlukan guna anda dapat memanen kecambah toge anda. Pada umumnya waktu yang diperlukan guna memanen toge adalah 3 hari. Namun dapat berbeda antara satu orang dengan yang lain mengenai lama perlunya panen tersebut. Semuanya tergantung pada kualitas kultivasi dan bagaimana anda memelihara tanaman tersebut. Pada umumnya orang akan mengkonsumsi sendiri hasil panen toge yang mereka dapatkan dibandingkan dengan menjualnya kepasaran.
Share:

Teknik Budidaya Bayam Bebas Penyakit


Sayuran yang satu ini memang khas daerah tropis. Pertumbuhannya secara normal amat cepat. Dalam waktu kurang dari satu bulan bayam sudah bisa dipanen. Di pasaran kita bisa menemukan jenis bayam petik dan jenis bayam cabut. Keduanya enak diolah menjadi sayur.

Syarat tumbuh
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja baik pada wkatu musim hujan ataupun musim kemarau. Tanaman ini kebutuhan airnya cukup banyak sehingga paling tepat ditanam pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan Oktober-November. Bisa juga ditanam pada awal musim kemarau, sekitar bulan Maret-April.

Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur. Apalagi untuk bayam cabut, tekstur tanah yang berat akan menyulitkan produksi dan panennya. Tanah netral ber-pH antara 6-7 paling disukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya.

Benih
Bayam diperbanyak melalui biji. Hanya biji bayam tua yang baik dijadikan benih. Bila benih masih muda, daya tahan simpannya hanya sebentar dan daya tumbuhnya cepat turun. Benih yang berasal dari tanaman yang berumur sekitar 3 bulan daya simpannya dapat mencapai satu tahun. Benih diperoleh dengan membiarkan beberapa batang tanaman hingga berbunga dan berbuah. Buah dijemur hingga kering lantas dirontokkan.

Kebutuhan benih bayam per 10 m2 adalah 2-5 g atau sekitar 2-5 kg/ha lahan.



Penanaman
Penanaman bayam tidak melalui persemaian lagi. Biji langsung disebar dan dipelihara hingga besar. Mula-mula tanah diolah hingga gembur. Kedalaman pencangkulan untuk bayam cabut ialah 20 cm, dan bayam petik 30 cm. Lantas tanah dibuat bedengan berukuran lebar 1 m. Panjang bisa dibuat 5 m atau lebih. Antar bedengan dibuat parit dengan lebar sekitar 30 cm. Tambahkan pupuk kandang pada bedengan. Tepi bedengan dibuat lebih tinggi agar benih bayam yang halus tidak terbawa oleh air hujan.

Sebelum ditebar biji bayam yang berukuran halus diaduk rata dengan abu gosok atau pasir. Maksudny agar bibit tak licin di tangan sehingga mudah ditebar secara merata. Penyebaran boleh dengan cara barisan atau merata ke semua arah. Setelah ditebar tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Lakukan penyiraman dengan ekstra hati-hati agar bibit tak berceceran terkena percikan air siraman. Lima hari setelah ditebar benih akan tumbuh sebagai tanaman muda.


Pemeliharaan
Tanaman muda harus disiram secara teratur. Saat hujan jarang turun penyiraman harus lebih diperhatikan. Senantiasa gunakan gembor halus untuk menyiram karena air siraman yang terlalu deras atau kuat bisa merubuhkan tanaman bayam yang batangnya memang tak begitu kokoh.

Rumput-rumput yang tumbuh dicabut. Penyiangan dengan kored pada lahan bayam kebanyakan di luar areal pertanaman atau pada parit/tepi bedengan. Sedangkan rumput yang tumbuh terjepit, kalah bersaing, batang bengkok, dan sebagainya dicabut. Kadang-kadang beberapa petani tidak melakukan penjarangan pendahuluan. Penjarangan dilakukan sekaligus dengan panen pertama. Cara ini kurang baik bila menginginkan kualitas bayam yang bagus.


Pemupukan
Dosis pupuk kandang yang diberikan per hektar ialah 10 ton. Selain itu tambahkan juga pupuk Urea 150 kg, TSP 100 kg, dan KCl 75 kg per hektar. Pupuk kimia disebar di sebelah kiri-kanan tanaman. Bila tanaman bayam ditanam dalam barisan teratur, pupuk ditaruh 5 cm dari kiri dan kanan tanaman. Pupuk diberikan 7 hari setelah benih disebar.


Hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang bayam antara lain ulat daun. Ulat ini meninggalkan bekas gigitan pada daun berupa lubang-lubang uata pinggiran yang tidak rata sebagai gejala serangan. Selain itu kutu daun (Myzus persicae) sering mengisap cairan daun bayam. Ciri serangannnya daun melengkung dan berpilin. Serangan berat menyebabkan daun rontok, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil Pengendaliannya dapat menggunakan insektisida biologis seperti Bacillus thuringiensis (Dipel WP) dengan dosis 1 g/l air. Bisa pula dengan menyemprotkan Diazinon dengan dosis 1-2 cc/l air.

Saat bayam masih muda sering diserang oleh penyakit rebah kecambah. Gejalanya ditunjukkan oleh pertumbuhan kecambah yang tidak normal, berbatang lemah, dan rebah. Penyebabnya adalah cendawan Rhizoctonia solani. Pengendalian penyakit oleh cendawan pada bayam dengan menggunakan fungisida Dithane M45.


Panen
Sesuai dengan cara panennya, umur panen bayam petik dan cabut berbeda. Bayam cabut dipanen umur 3-4 minggu setelah tanam yaitu saat tinggi tanaman sekitar 20 cm. Pegang batang bagian bawah dan cabut bayam hingga ke akarnya. Bila ditarik pada batnag bagian atas sering batang patah menjadi dua. Bila tekstur tanah kurang gembur atau tak ingin menyertakan akarnya, bayam cabut dapat dipotong memakai pisau. Potonglah batang di atras permukaan tanah. Bila tanaman sudah tinggi boleh dipotong 2 cm dari permukaan tanah dan bila belum terlalu tinggi bisa dipotong dari mulai muncu.

Bayam petik dipanen berkali-kali. Setelah 101,5 bulan setelah tanam pemetikan awal boleh dimulai. Selanjutnya tanaman dibiarkan tumbuh kembali. Seminggu kemudian bisa dipetik lagi.

Hasil panen bayam di Indonesia, untuk jenis bayam cabut rata-rata 5 ton bayam segar/ha. Padahal potensi bayam setiap hektarnya sekitar 10 ton.

Bayam yang sudha dipanen gampang sekali layu. Jadi, setelah panen harus segera dikirim ke pasar atau konsumen. Kiat untuk mempertahankan kesegaran dapat dengan meletakkan bayam pada tempat yang berair. Namun, jika terlalu lama diletakkan di tempat tersebut, akan merusak daun bayam. Oleh karena itu, cara yang tepat adalah dengan mencelupkan bagian akarnya saja.
Share:

Teknik Budidaya Buah Naga Dalam Pot Sistem Organik


Buah naga merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat. Ini sangat berhubungan dengan khasiat buah naga itu sendiri. Buah naga sangat berkhasiat untuk terapi penyembuhan berbagai macam penyakit seperti mencegah kanker, meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan kolesterol, dan mencegah diabetes mellitus. Karena hal inilah, permintaan buah naga sangat besar. Tidak ada salahnya untuk mencoba bisnis buah ini kalaupun tidak berniat untuk menjualnya, Anda bisa mengkonsumsinya sendiri. Mungkin, Anda mengira bahwa membudidayakan buah naga memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu Anda tahu bahwa saat ini Anda juga bisa membudidayakan buah naga di rumah walaupun Anda hanya memiliki pekarangan yang kecil. Saat ini, memelihara buah naga dalam pot menjadi trend dikalangan pecinta buah ini. Jika Anda tertarik, silakan pelajari cara budidaya buah naga dalam pot berikut ini.

Tentunya, sebelum memelihara buah naga dalam pot ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan.

Menyiapkan Tempat Menanam Buah Naga
Karena Anda ingin melakukan teknik menanam buah naga dalam pot maka hal pertama yang harus Anda siapkan adalah pot sebagai tempat menanam bibit buah naga. Pot yang digunakan untuk media tanan buah naga sangat flexibel. Anda bisa menggunakan pot plastik, tanah liat, semen, hingga drum atau kaleng bekas. Untuk memaksimalkan pertumbuhan buah naga, ada baiknya Anda menggunakan pot yang terbuat dari tanah liat untuk menjaga suhu tanaman ini. Gunakan pot berukuran besar sekitar 40 cm karena semakin besar ukuran pot maka akan semakin baik agar buah naga dapat tumbuh maksimal.

Menyiapkan Media Tanam Buah Naga
Setelah menentukan jenis pot yang digunakan untuk menanam buah naga, kini saatnya Anda mulai bercocok tanam dengan menyiapkan media tanamnya terlebih dahulu. Siapkan pasir, pupuk kandang, tanah, dan kompos. Perbandingan masing-masing bahan adalah 2:3:1:1. Biasanya, petani menambahkan bubuk batu bata dan kapur pertanian secukupnya. Campur semua bahan tersebut hingga rata kemudian siram dengan air. Biarkan campuran media tanam tersebut sehari semalam sebelum digunakan untuk menanam buah naga.


Menyiapkan Tiang
Salah satu fungsi dari tiang tersebut adalah sebagai penopang agar buah naga tidak mudah roboh. Jika buah naga sudah tumbuh besar, tiang tersebut akan dililit oleh akar tanaman tersebut. Akan lebih baik jika tiang panjatan tersebut terbuat dari besi berdiameter sekitar 8 cm hingga 10 cm. pastikan bahwa tiang tidak mudah goyah. Anda bisa memberikan kaki-kaki pada tiang tersebut agar kokoh dan kuat menopang akar buah naga.

Menanam Bibit
Anda harus memperhatikan cara tanam bibit buah naga agar tanaman bisa tumbuh maksimal. Tentu saja dengan memahami cara menanam buah naga dalam pot yang benar, Anda tidak perlu melihat tanaman tersebut mati karena Anda tidak paham bagaimana cara menanamnya. Walaupun masih berupa bibit, sebaiknya pilihlah bibit yang besar. Pilihlah bibit yang batangnya berwarna hijau tua. Pastikan pula kalau bibit tersebut bebas dari penyakit. Salah satu tips menanam bibit buah naga adalah soal ukuran bibitnya. Ukuran ideal bibit buah naga yang siap ditanam dalam pot adalah sekitar 30cm.

Setelah memilih bibit yang berkualitas baik, tanam pada kedalaman sekitar 10cm di sekitar tiang yang sudah Anda siapkan tadi. Tidak perlu menanam bibit buah naga terlalu dalam karena menamannya terlalu dalam justru tidak baik bagi pertumbuhan buah naga itu sendiri. Rapikan tanah di sekitar bibit buah naga dengan cara menekan tanahnya. Selain merapikan tanahnya, menekan tanah juga berfungsi untuk menguatkan batang bibit buah naga agar tidak mudah roboh. Setelah memastikan bahwa bibit tertanam dengan sempurna, siram pot tersebut dengan air. Letakkan pot berisi bibit buah naga tersebut di daerah yang terkena sinar matahari langsung. Seperti yang dijelaskan di atas, prosespenanaman buah naga dalam pot sangat mudah dilakukan. Caranya tidak jauh berbeda dengan cara menanam tanaman pada umumnya. Jika Anda adalah salah satu penikmat buah naga, tidak ada salahnya mencoba menanamnya sendiri di rumah dengan media pot.

Memelihara Bibit Buah Naga Hingga Siap Panen
Setelah ditanam bukan berarti Anda membiarkannya dalam pot. Tentu saja, Anda harus memeliharanya dengan baik agar nantinya buah naga bisa dipanen dan Anda benar-benar merasakan buah naga yang segar. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan saatmemelihara buah naga. Anda harus melakukan pemupukan secara teratur. Jika memungkinkan gunakan pupuk alami untuk memperoleh buah naga yang benar-benar menyehatkan. Selain itu, Anda juga harus melakukan penyiraman teratur agar buah naga tumbuh segar dan dapat di panen sesuai jadwal. Setelah beberapa waktu, bibit buah naga akan menjadi pohon buah naga. Untuk itu, Anda juga harus melakukan pemangkasan cabang. Sesekali periksa akar dan tiang panjatan. Tetap pastikan bahwa tanaman ini masih kokoh dan tidak roboh.Jika diperlukan, ikat batang pohon dengan kawat atau tali ke tiang panjatan. Nantinya, Anda akan memperoleh buah naga merah yang segar dan nikmat dari pot Anda sendiri.
Share:

Cara Budidaya Tomat Sistem Organik


Tomat merupakan buah yang banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Bahkan, kandungan vitamin C tomat jauh lebih banyak dibandingkan dengan apel atau jeruk. Akan tetapi, bila kita ingin mendapatkan manfaat yang maksimal dari tomat, kita harus mengkonsumsi tomat organik. Tidak perlu membelinya, kita bisa membudidayakan tomat organik dikebun kita sendiri. Berikutcara budidaya tomat organik.

Pemilihan Bibit
Bibit tomat dapat kita beli di toko-toko pertanian. Biasanya, mereka menyediakan bibit tomat dalam satu kantong atau dijual per gram. Bila kita ingin membeli bibit pohon tomat, kita bisa menggunakan cara ini dalam menentukan banyaknya bibit yang kita perlukan. Untuk 100 sampai 150 gram bibit, kita bisa menggunakannya untuk lahan seluas 1 hektar.

Pemilihan Lahan
Tempat untuk menanam tomat organik juga sangat penting dalam proses untuk membudidayakan tomat organik yang menghasilkan hasil yang bagus. Untuk tanah yang paling baik dalam bercocok tanam tomat organik adalah tanah yang tidak berair. Tanah becek dan mengandung banyak air bisa membuat buah tomat busuk dan gagal tumbuh sempurna. Selain itu, tanah juga harus mempunyai kadar pH sebesar 5,5 sampai 6,5. Dan, akan lebih baik, bila lahan yang akan kita tanami sudah diberi pupuk kandang atau kompos yang akan mempermudah cara tanam tomat organik anda.

Proses Pembibitan
Proses pembibitan diawali dengan merendam benih tomat organik dalam 1 liter air yang sudah dicampur dengan 1 – 10 ml mikroba dan molase. Setelah itu, sediakan polybag yang diisi dengan tanah dan bokhasi dengan perbandingan 1:1. Masukkan satu biji benih ke tiap polybag. Pakaikan karung untuk menutupi polybag yang telah ditanami oleh benih tomat dan taruh ditempat yang teduh. Setelah bibit mulai tumbuh (sekitar 7 – 10 hari), penutup karung dibuka. Biarkan benih tomat tumbuh sampai setinggi sekitar 10 cm. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk ini sekitar 3 minggu. Setelah itu, tomat siap untuk dipindahkan dan ditanam di lahan yang anda sediakan.


Penanaman
Benih tomat yang tumbuh dan siap untuk ditanam dipindahkan dari polybag ke tanah yang anda sediakan. Proses penanaman ini dilakukan pada sore hari agar bibit tomat tidak layu. Perlu juga diperhatikan cara menanam bibit ini agar bibit tidak rusak. Pertama, buat lubang di lahan yang akan anda tanami tomat organik. Pindahkan bibit dari polybag secara perlahan dan jangan sampai akar tomat muda rusak. Masukkan bibit tomat ke dalam lubang di lahan anda secara tegak. Tutupi lubang sekitar tomat dengan tanah dan tekan sedikit agar padat.

Pemeliharaan 
Ada beberapa teknik budidaya dan pemeliharaan yang perlu anda lakukan, agar tomat organik yang anda tanam menghasilkan buah yang bagus. Yang pertama adalah penyiraman. Tomat tidak suka terlalu banyak air, jadi, penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari saja. Penyulaman juga penting untuk dilakukan, agar tomat dapat tumbuh dengan baik dan menghilangkan bagian yang rusak yang mengganggu pertumbuhan tomat. Sebaiknya proses ini dilakukan 7 sampai 10 hari setelah bibit dipindahkan dari polybag. Tanaman tomat juga memerlukan pemasangan ajir. Hal ini dilakukan agar tomat dapat tumbuh tegak dan mempermudah proses pemanenan. Lakukan proses ini setelah tanaman tomat berumur 1 minggu. Pasang ajir dan ikat ujung-ujungnya agar membentuk segitiga. Setelah tomat berumur 3 – 4 minggu, perlu dilakukan proses pengikatan pada ajir. Hal ini perlu dilakukan seminggu sekali sampai pertumbuhan batang berhenti. Tunas-tunas baru diketiak daun juga perlu dipangkas agar pertumbuhan terkonsentrasi pada tunas penghasil buah tomat.

Selanjutnya, perlu juga dilakukan teknik budidaya perempelan daun. Daun yang mendekati tanah atau terlalu lebat dipotong agar penerimaan sinar matahari optimal. Pemupukan juga perlu dilakukan agar tomat mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh. Pupuk yang kita gunakan adalah pupuk organik, seperti pupuk kandang dan kompos. Perlu juga diberikan pupuk pelengkap cair (PPC) setiap 10 hari sekali. Selanjutnya adalah proses penyiangan. Proses ini dilakukan agar tomat tidak terganggu oleh gulma yang tumbuh disekitarnya. Cara mudah untuk melakukan proses ini, gunakan tangan untuk mencabuti gulma pengganggu. Dan proses pemeliharaan paling penting adalah pengendalian hama. Karena kita menggunakan teknik menanam tomat organik, maka pestisida yang kita gunakan juga harus organik dan aman. Untuk itu, gunakan pestisida nabati yang berasal dari ekstrak dan fermentasi tanaman. Proses penyemprotan pestisida ini sebaiknya dilakukan pada sore atau malam hari, karena pada waktu itu, hama yang menyerang tumbuhan tomat sangat aktif.

Panen
Setelah tanaman tomat organik berumur sekitar 75 hari, proses pemanenan dapat dilakukan. Ada beberapa tips yang bisa anda pakai untuk memanen tomat. Pertama, pilih buah yang sudah bewarna kekuningan dan bagian tepi daun dan batang mongering. Pegang buah dengan ditelapak tangan dan patahkan batang tomat dengan tangan anda lainnya. Proses ini paling baik dilakukan saat cuaca cerah dan bisa dilakukan sebanyak 16 kali setiap 3 sampai 4 hari sekali.
Share:

Cara Budidaya Buah Kiwi


Bercocok tanam adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, terlebih lagi apabila didukung dengan keadaan iklim dan tanah yang mendukung seperti di Indonesia. Maka tak ayal apabila sektor pertanian merupakan salah satu lahan bisnis yang menjanjikan di negara kita ini. Salah satu hasil dari sektor pertanian atau perkebunan yang memiliki prospek yang bagus yaitu buah kiwi. Di sini kita akan membahas hal-hal tentang cara budidaya buah kiwi.

Peluang Usaha Budidaya Kiwi
Buah kiwi telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Buah ini diketahui memiliki kandungan vitamin dan juga nutrisi-nutrisi penting lainnya bagi tubuh sehingga dapat meningkatkan kesehatan apabila dikonsumsi. Dengan manfaat tersebut, kiwi banyak dicari oleh para konsumen dan ini merupakan kesempatan usaha yang bagus bila kita mau menekuni budidaya buah kiwi.

Akan tetapi untuk bisa berhasil dalam membudidayakan buah kiwi, kita dituntut untuk mempelajari teknik budidaya buah kiwi dengan matang. Namun kita tidak perlu cemas karena sebenarnya pemeliharaan tanaman kiwi tidaklah sulit untuk dilakukan. Kita hanya perlu belajar dengan baik agar hasil dari usaha kita bisa optimal.



Proses Penyiapan Lahan
Kiwi dapat tumbuh dengan cukup subur di wilayah tropis seperti di Indonesia. Penyiapan lahan bisa kita mulai dengan membersihkan lahan dari tanaman-tanaman liar. Setelah lahan bersih langkah selanjutnya yaitu kita gemburkan bagian-bagian yang akan kita tanami. Setelah digemburkan, tanah bisa kita pupuk dengan pupuk kandang secukupnya. Kita juga bisa mengatur tingkat keasaman tanah dengan cara mengapur tanah dengan dolomite.

Selanjutnya di bagian-bagian tanah yang digemburkan tadi kita buat lubang-lubang tanam dengan jarak kurang lebih 2 meter x 2 meter. Proses pembajakan, pemberian pupuk, pengapuran, dan juga pembuatan lubang-lubang tanam sebaiknya telah selesai dikerjakan 2 minggu sebelum penanaman bibit kiwi dilakukan. Sembari menggarap lahan kita juga bisa memulai proses pembenihan sehingga ketika benih telah siap tanam, lahan juga sudah siap untuk digunakan.

Proses Pembenihan
Pembenihan atau pembibitan buah kiwi dapat dilakukan dengan cara menyemaikan biji-biji kiwi. Untuk membantu mempercepat proses penyemaian, biji-biji buah kiwi kita rendam dahulu dengan air hangat, lalu kita keringkan. Setelah itu biji-biji tersebut kita simpan terbungkus dengan tissu maupun kapas selama satu malam. Setelah itu kita keluarkan biji-biji tadi dan mulai kit semai di atas tanah.

Media yang baik untuk penyemaian adalah tanah humus. Caranya yaitu kita sebar biji-biji tadi secara merata di atas tanah dan diamkan selama sepuluh hari (hingga kecambah dan daun mulai tumbuh). Perlu diingat juga bahwa selama proses penyemaian sebaiknya biji-biji tadi diberikan naungan untuk menghindari sinar matahari langsung.

Proses Penanaman
Setelah biji-biji buah kiwi mempunyai daun-daun, kita bisa memindahkan mereka ke dalam pot-pot hingga cukup besar untuk ditanam di atas lahan. Cara menanam benih-benih tersebut yakni tinggal dimasukan saja bagian pangkal batangnya ke lubang-lubang tanam yang telah siap digunakan. Selanjutnya, seperti cara tanam pohon pada umumnya, kita timbun dengan tanah dan timbunan tersebut sedikit kita tinggikan supaya tidak tergenang air ketika hujan.

Proses Pemeliharaan
Perlu diketahui bahwa struktur tanah yang diperlukan untuk menanam pohon kiwi haruslah kuat, karena tanah akan menahan beban pohon kiwi yang sangat berat ketika pohon-pohon tersebut berbuah. Cara merawat pohon kiwi supaya tumbuh subur yakni dengan mengairi secara teratur, memupuk tanah secara berkala, membabat rumput-rumput liar, dan juga mengendalikan hama pohon dengan penyemprotan. Selain itu kita juga perlu memeliharabunga dan membantu proses penyerbukan dengan kuas halus supaya berbuah lebih banyak.
Share:

Cara Budidaya Tanaman Mengkudu


Buah mengkudu ini mempunyai 2 jenis buah berdasarkan struktur buahnya, yaitu jenis mengkudu berbiji yang mempunyai banyak biji dan jenis mengkudu tanpa berbiji. Buah ini dapat dijadikan buah untuk penghias lahan maupun untuk bercocok tanam. Bagian yang dapat dimanfaatkan dari buah ini adalah pada bagian daun dan buah. Daun mengkudu mempunyai rasa yang agak pahit, namun mempunyai kandungan vitamin A yang sangat tinggi. Daun mengkudu dapat disajikan sebagai sayuran.

Sementara buahnya mengandung banyak kandungan yang sangat baik bagi kesehatan dan menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti sakit ginjal, hipertensi, luka, masuk angin, jantung koroner, kolesterol tinggi, dan masih banyak lagi lainnya.


Dilihat dari segi manfaatnya yang sangat beragam, buah ini sangat cocok untuk dijadikan peluang bisnis.

Ciri-ciri Buah Mengkudu
Beberapa ciri yang bisa ditemukan pada buah ini adalah tanaman ini mempunyai ketinggian sekitar 3-8 meter, berbentuk perdu, merupakan tanaman tahunan, batang tanamannya keras, dan mempunyai banyak percabangan. Daun termasuk daun tunggal, dengan bentuk lonjong dan bewarna hijau mengkilap pada permukaan, sedangkan bagian bawah daun bewarna hijau agak pucat.

Buah mengkudu mempunyai variasi bentuk, agak bulat, agak lonjong, dan panjang, dan bagian permukaan tidak rata. Pada saat belum masak, buah ini memiliki warna kehijau-hijauan dan pada saat matang buah akan berwarna hijau keputih-putihan.

Faktor-faktor Pertumbuhan Buah Mengkudu
Lingkungan yang sesuai adalah syarat yang baik bagi pertumbuhan buah mengkudu yang sempurna. Tumbuhan ini biasanya tumbuh di dataran rendah dengan suhu 220 – 300 C. Tanaman ini harus mendapat sinar matahari yang cukup, namun mengkudu masih dapat tumbuh dalam keadaan teduh atau terdapat naungan di sekitarnya. Selain cara menanam yang baik, tanah untuk tanaman ini baiknya memiliki pH dan kesuburan yang baik, seperti banyak mengandung humus, memiliki aerasi dan drainase yang baik.

Budidaya buah Mengkudu
Beberapa teknik budidaya yang tepat perlu diperhatikan, sehingga hasil yang didapat bisa lebih maksimal. Hal-hal mengenai cara budidaya dan cara tanam yang perlu diperhatikan adalah :


  • penyiapan bibit tanaman, bibit mengkudu bisa didapatkan baik melalui cara generatif, yaitu dengan menggunakan biji buah, maupun dengan vegetatif yaitu dengan menggunakan stek batang atau cabang.
  • persiapan lahan. Lubang yang akan dipakai sebaiknya dibuat 15 hari sebelum penanaman. Lubang tanam dapat dibuat dengan masing-masing ukuran panjang, lebar, dan dalam 40 cm. Jarak yang dapat dibuat sebagai lubang tanam adalah ukuran 3m x 4m atau 4m x 4m. Namun, jarak tanam dapat diperlebar pada lahan yang miring dan tanah yang lebih subur,
  • mengkudu dapat ditanam baik dengan cara tanam sela ataupun tumpangsari. Kedua cara tersebut dapat dilakukan namun harus memperhatikan kondisi dan lahan yang cocok dan dengan iklim setempat dan tidak bersaing dengan tanaman pokok.

Pemeliharaan Buah Mengkudu
Cara memelihara jenis tanaman ini tergolong standar seperti tanaman jenis lainnya. Pemeliharaan dapat dilakukan dengan penyiangan tanaman yang dapat dilakukan sebulan sekali atau tergantung intensitas gulma, penggemburan tanah yang dapat dilakukan bersamaan dengan penyiangan, pengairan yang dilakukan secara rutin dan jangan sampai air kering, pemupukan yang dapat dilakukan dengan memberikan baik pupuk organik maupun pupuk anorganik, pembentukan pohon dengan memangkas cabang atau rantirng yan rimbun dan tidak sehat, dan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit.
Share:

Pengikut