Sabtu, 22 November 2014

Cara Budidaya Tanaman Toge


Karena faktor perlunya menambah pendapatan atau juga karena faktor hobi, orang sekarang ini mulai tertarik untuk bercocok tanam dan juga membudidayakan tanaman tertentu seperti toge. Memang alasan orang membudidayakan toge berbeda antara satu dengan yang lain. Akan tetapi perlu benar-benar dimengerti alasan utamanya yaitu karena memang tanaman tersebut banyak manfaat khususnya kandungan nutrisi seperti vitamin E, enzim, dan lain sebagainya. Selain itu ide untuk membudidayakan kecambah toge dapat pula menjadi manfaat bagi ibu rumah tangga karena tidak perlu membeli bahan tersebut dipasar karena dapat dengan mudah memanennya sendiri.

Media Penanaman Toge
Bila mengenai cara budidaya toge, yang harus anda ketahui pertama kali adalah media yang anda gunakan. Pada umumnya orang tidak akan mengalami kesulitan dalam memilih media penanaman dan teknik budidayatanaman toge. Alasan utamanya adalah karena tanaman tersebut dapat menyesuaikan dengan kondisi lahan yang ada baik itu yang terlalu panas maupun dingin. Namun guna memaksimalkan pertumbuhan, anda dapat memilih menanam pada rumah kaca atau juga pada media botol dengan menggunakan kapas atau bahkan juga baki. Disini akan dibahas mengenai budidaya dengan cara tersebut. Lalu apa yang harus dipersiapkan?

Bahan dan Alat Yang Diperlukan
Manfaat utama dalam membudidayakan toge dengan media baki adalah yang berhubungan dengan aspek fleksibilitas. Karena cara tanam pada media luar ruang dapat beresiko pada tingkat kegagalan yang tinggi terutama yang berhubungan dengan faktor cuaca. Yang pertama yang perlu dipersiapkan dalam cara menanam toge indoor adalah 1 baki yang berukuran sedang. Namun dapat disesuaikan dengan keperluan penanaman toge tentunya. Yang kedua adalah beberapa kapas yang nanti digunakan sebagai alas dari baki tersebut sebagai tempat berkembangnya kecambah tersebut. Jangan lupa siapkan beberapa kacang hijau dan air secukupnya sesuai kebutuhan.


Pemilihan Bibit Unggul
Tak dapat dipungkiri bahwa hal paling penting dalam bercocok tanam kecambah adalah mengenai bagaimana anda menemukan bibit kacang hijau pilihan. Mereka yang tidak berpengalaman tentunya akan mengalami kesulitan dalam memilih bibit kacang hijau. Yang perlu diperhatikan dengan seksama adalah mengenai warna dari bibit tersebut. Pastikan untuk memilih yang memiliki warna yang mengkilat maupun juga yang keruh. Keduanya memiliki kualitas yang sama-sama baik. Namun pastikan warna hijau pada bibit tersebut merata dan tidak ada yang berwarna kecoklatan. Jangan pula memilih bibit yang mana sudah busuk.

Proses Kultivasi
Berikutnya yang perlu anda ketahui adalah mengenai cara penanaman dan kultivasi. Sebelum anda melakukan proses kultivasi, terlebih dahulu perlu untuk dilakukan pencucian bibit toge yang anda punya. Setelah dicuci, anda perlu merendam bibit-bibit tersebut setidaknya selama 24 jam. Gantilah air yang berbusa dengan yang baru selama proses perendaman berlangsung. Kemudian anda perlu menyiapkan baki dan menempatkan kapas menyeluruh pada bagian baki tersebut. Siramlah dengan air suapaya kapas-kapas tersebut basah. Masukkan bibit dengan jarak yang tidak terlalu dekat supaya proses pertumbuhan jadi maksimal. Setalah itu anda perlu untuk menempatkan baki dibawah sinar matahari. Pastikan supaya kapas selalu basah selama proses kultivasi dan pemeliharaan.

Panen Kecambah Toge
Hal lain yang perlu benar-benar diperhatikan dalam kultivasi tanaman toge adalah proses panen. Yang perlu anda ketahui mengenai proses panen adalah tentang lama waktu yang diperlukan guna anda dapat memanen kecambah toge anda. Pada umumnya waktu yang diperlukan guna memanen toge adalah 3 hari. Namun dapat berbeda antara satu orang dengan yang lain mengenai lama perlunya panen tersebut. Semuanya tergantung pada kualitas kultivasi dan bagaimana anda memelihara tanaman tersebut. Pada umumnya orang akan mengkonsumsi sendiri hasil panen toge yang mereka dapatkan dibandingkan dengan menjualnya kepasaran.
Share:

Teknik Budidaya Bayam Bebas Penyakit


Sayuran yang satu ini memang khas daerah tropis. Pertumbuhannya secara normal amat cepat. Dalam waktu kurang dari satu bulan bayam sudah bisa dipanen. Di pasaran kita bisa menemukan jenis bayam petik dan jenis bayam cabut. Keduanya enak diolah menjadi sayur.

Syarat tumbuh
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja baik pada wkatu musim hujan ataupun musim kemarau. Tanaman ini kebutuhan airnya cukup banyak sehingga paling tepat ditanam pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan Oktober-November. Bisa juga ditanam pada awal musim kemarau, sekitar bulan Maret-April.

Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur. Apalagi untuk bayam cabut, tekstur tanah yang berat akan menyulitkan produksi dan panennya. Tanah netral ber-pH antara 6-7 paling disukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya.

Benih
Bayam diperbanyak melalui biji. Hanya biji bayam tua yang baik dijadikan benih. Bila benih masih muda, daya tahan simpannya hanya sebentar dan daya tumbuhnya cepat turun. Benih yang berasal dari tanaman yang berumur sekitar 3 bulan daya simpannya dapat mencapai satu tahun. Benih diperoleh dengan membiarkan beberapa batang tanaman hingga berbunga dan berbuah. Buah dijemur hingga kering lantas dirontokkan.

Kebutuhan benih bayam per 10 m2 adalah 2-5 g atau sekitar 2-5 kg/ha lahan.



Penanaman
Penanaman bayam tidak melalui persemaian lagi. Biji langsung disebar dan dipelihara hingga besar. Mula-mula tanah diolah hingga gembur. Kedalaman pencangkulan untuk bayam cabut ialah 20 cm, dan bayam petik 30 cm. Lantas tanah dibuat bedengan berukuran lebar 1 m. Panjang bisa dibuat 5 m atau lebih. Antar bedengan dibuat parit dengan lebar sekitar 30 cm. Tambahkan pupuk kandang pada bedengan. Tepi bedengan dibuat lebih tinggi agar benih bayam yang halus tidak terbawa oleh air hujan.

Sebelum ditebar biji bayam yang berukuran halus diaduk rata dengan abu gosok atau pasir. Maksudny agar bibit tak licin di tangan sehingga mudah ditebar secara merata. Penyebaran boleh dengan cara barisan atau merata ke semua arah. Setelah ditebar tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Lakukan penyiraman dengan ekstra hati-hati agar bibit tak berceceran terkena percikan air siraman. Lima hari setelah ditebar benih akan tumbuh sebagai tanaman muda.


Pemeliharaan
Tanaman muda harus disiram secara teratur. Saat hujan jarang turun penyiraman harus lebih diperhatikan. Senantiasa gunakan gembor halus untuk menyiram karena air siraman yang terlalu deras atau kuat bisa merubuhkan tanaman bayam yang batangnya memang tak begitu kokoh.

Rumput-rumput yang tumbuh dicabut. Penyiangan dengan kored pada lahan bayam kebanyakan di luar areal pertanaman atau pada parit/tepi bedengan. Sedangkan rumput yang tumbuh terjepit, kalah bersaing, batang bengkok, dan sebagainya dicabut. Kadang-kadang beberapa petani tidak melakukan penjarangan pendahuluan. Penjarangan dilakukan sekaligus dengan panen pertama. Cara ini kurang baik bila menginginkan kualitas bayam yang bagus.


Pemupukan
Dosis pupuk kandang yang diberikan per hektar ialah 10 ton. Selain itu tambahkan juga pupuk Urea 150 kg, TSP 100 kg, dan KCl 75 kg per hektar. Pupuk kimia disebar di sebelah kiri-kanan tanaman. Bila tanaman bayam ditanam dalam barisan teratur, pupuk ditaruh 5 cm dari kiri dan kanan tanaman. Pupuk diberikan 7 hari setelah benih disebar.


Hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang bayam antara lain ulat daun. Ulat ini meninggalkan bekas gigitan pada daun berupa lubang-lubang uata pinggiran yang tidak rata sebagai gejala serangan. Selain itu kutu daun (Myzus persicae) sering mengisap cairan daun bayam. Ciri serangannnya daun melengkung dan berpilin. Serangan berat menyebabkan daun rontok, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil Pengendaliannya dapat menggunakan insektisida biologis seperti Bacillus thuringiensis (Dipel WP) dengan dosis 1 g/l air. Bisa pula dengan menyemprotkan Diazinon dengan dosis 1-2 cc/l air.

Saat bayam masih muda sering diserang oleh penyakit rebah kecambah. Gejalanya ditunjukkan oleh pertumbuhan kecambah yang tidak normal, berbatang lemah, dan rebah. Penyebabnya adalah cendawan Rhizoctonia solani. Pengendalian penyakit oleh cendawan pada bayam dengan menggunakan fungisida Dithane M45.


Panen
Sesuai dengan cara panennya, umur panen bayam petik dan cabut berbeda. Bayam cabut dipanen umur 3-4 minggu setelah tanam yaitu saat tinggi tanaman sekitar 20 cm. Pegang batang bagian bawah dan cabut bayam hingga ke akarnya. Bila ditarik pada batnag bagian atas sering batang patah menjadi dua. Bila tekstur tanah kurang gembur atau tak ingin menyertakan akarnya, bayam cabut dapat dipotong memakai pisau. Potonglah batang di atras permukaan tanah. Bila tanaman sudah tinggi boleh dipotong 2 cm dari permukaan tanah dan bila belum terlalu tinggi bisa dipotong dari mulai muncu.

Bayam petik dipanen berkali-kali. Setelah 101,5 bulan setelah tanam pemetikan awal boleh dimulai. Selanjutnya tanaman dibiarkan tumbuh kembali. Seminggu kemudian bisa dipetik lagi.

Hasil panen bayam di Indonesia, untuk jenis bayam cabut rata-rata 5 ton bayam segar/ha. Padahal potensi bayam setiap hektarnya sekitar 10 ton.

Bayam yang sudha dipanen gampang sekali layu. Jadi, setelah panen harus segera dikirim ke pasar atau konsumen. Kiat untuk mempertahankan kesegaran dapat dengan meletakkan bayam pada tempat yang berair. Namun, jika terlalu lama diletakkan di tempat tersebut, akan merusak daun bayam. Oleh karena itu, cara yang tepat adalah dengan mencelupkan bagian akarnya saja.
Share:

Teknik Budidaya Buah Naga Dalam Pot Sistem Organik


Buah naga merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat. Ini sangat berhubungan dengan khasiat buah naga itu sendiri. Buah naga sangat berkhasiat untuk terapi penyembuhan berbagai macam penyakit seperti mencegah kanker, meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan kolesterol, dan mencegah diabetes mellitus. Karena hal inilah, permintaan buah naga sangat besar. Tidak ada salahnya untuk mencoba bisnis buah ini kalaupun tidak berniat untuk menjualnya, Anda bisa mengkonsumsinya sendiri. Mungkin, Anda mengira bahwa membudidayakan buah naga memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu Anda tahu bahwa saat ini Anda juga bisa membudidayakan buah naga di rumah walaupun Anda hanya memiliki pekarangan yang kecil. Saat ini, memelihara buah naga dalam pot menjadi trend dikalangan pecinta buah ini. Jika Anda tertarik, silakan pelajari cara budidaya buah naga dalam pot berikut ini.

Tentunya, sebelum memelihara buah naga dalam pot ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan.

Menyiapkan Tempat Menanam Buah Naga
Karena Anda ingin melakukan teknik menanam buah naga dalam pot maka hal pertama yang harus Anda siapkan adalah pot sebagai tempat menanam bibit buah naga. Pot yang digunakan untuk media tanan buah naga sangat flexibel. Anda bisa menggunakan pot plastik, tanah liat, semen, hingga drum atau kaleng bekas. Untuk memaksimalkan pertumbuhan buah naga, ada baiknya Anda menggunakan pot yang terbuat dari tanah liat untuk menjaga suhu tanaman ini. Gunakan pot berukuran besar sekitar 40 cm karena semakin besar ukuran pot maka akan semakin baik agar buah naga dapat tumbuh maksimal.

Menyiapkan Media Tanam Buah Naga
Setelah menentukan jenis pot yang digunakan untuk menanam buah naga, kini saatnya Anda mulai bercocok tanam dengan menyiapkan media tanamnya terlebih dahulu. Siapkan pasir, pupuk kandang, tanah, dan kompos. Perbandingan masing-masing bahan adalah 2:3:1:1. Biasanya, petani menambahkan bubuk batu bata dan kapur pertanian secukupnya. Campur semua bahan tersebut hingga rata kemudian siram dengan air. Biarkan campuran media tanam tersebut sehari semalam sebelum digunakan untuk menanam buah naga.


Menyiapkan Tiang
Salah satu fungsi dari tiang tersebut adalah sebagai penopang agar buah naga tidak mudah roboh. Jika buah naga sudah tumbuh besar, tiang tersebut akan dililit oleh akar tanaman tersebut. Akan lebih baik jika tiang panjatan tersebut terbuat dari besi berdiameter sekitar 8 cm hingga 10 cm. pastikan bahwa tiang tidak mudah goyah. Anda bisa memberikan kaki-kaki pada tiang tersebut agar kokoh dan kuat menopang akar buah naga.

Menanam Bibit
Anda harus memperhatikan cara tanam bibit buah naga agar tanaman bisa tumbuh maksimal. Tentu saja dengan memahami cara menanam buah naga dalam pot yang benar, Anda tidak perlu melihat tanaman tersebut mati karena Anda tidak paham bagaimana cara menanamnya. Walaupun masih berupa bibit, sebaiknya pilihlah bibit yang besar. Pilihlah bibit yang batangnya berwarna hijau tua. Pastikan pula kalau bibit tersebut bebas dari penyakit. Salah satu tips menanam bibit buah naga adalah soal ukuran bibitnya. Ukuran ideal bibit buah naga yang siap ditanam dalam pot adalah sekitar 30cm.

Setelah memilih bibit yang berkualitas baik, tanam pada kedalaman sekitar 10cm di sekitar tiang yang sudah Anda siapkan tadi. Tidak perlu menanam bibit buah naga terlalu dalam karena menamannya terlalu dalam justru tidak baik bagi pertumbuhan buah naga itu sendiri. Rapikan tanah di sekitar bibit buah naga dengan cara menekan tanahnya. Selain merapikan tanahnya, menekan tanah juga berfungsi untuk menguatkan batang bibit buah naga agar tidak mudah roboh. Setelah memastikan bahwa bibit tertanam dengan sempurna, siram pot tersebut dengan air. Letakkan pot berisi bibit buah naga tersebut di daerah yang terkena sinar matahari langsung. Seperti yang dijelaskan di atas, prosespenanaman buah naga dalam pot sangat mudah dilakukan. Caranya tidak jauh berbeda dengan cara menanam tanaman pada umumnya. Jika Anda adalah salah satu penikmat buah naga, tidak ada salahnya mencoba menanamnya sendiri di rumah dengan media pot.

Memelihara Bibit Buah Naga Hingga Siap Panen
Setelah ditanam bukan berarti Anda membiarkannya dalam pot. Tentu saja, Anda harus memeliharanya dengan baik agar nantinya buah naga bisa dipanen dan Anda benar-benar merasakan buah naga yang segar. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan saatmemelihara buah naga. Anda harus melakukan pemupukan secara teratur. Jika memungkinkan gunakan pupuk alami untuk memperoleh buah naga yang benar-benar menyehatkan. Selain itu, Anda juga harus melakukan penyiraman teratur agar buah naga tumbuh segar dan dapat di panen sesuai jadwal. Setelah beberapa waktu, bibit buah naga akan menjadi pohon buah naga. Untuk itu, Anda juga harus melakukan pemangkasan cabang. Sesekali periksa akar dan tiang panjatan. Tetap pastikan bahwa tanaman ini masih kokoh dan tidak roboh.Jika diperlukan, ikat batang pohon dengan kawat atau tali ke tiang panjatan. Nantinya, Anda akan memperoleh buah naga merah yang segar dan nikmat dari pot Anda sendiri.
Share:

Cara Budidaya Tomat Sistem Organik


Tomat merupakan buah yang banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Bahkan, kandungan vitamin C tomat jauh lebih banyak dibandingkan dengan apel atau jeruk. Akan tetapi, bila kita ingin mendapatkan manfaat yang maksimal dari tomat, kita harus mengkonsumsi tomat organik. Tidak perlu membelinya, kita bisa membudidayakan tomat organik dikebun kita sendiri. Berikutcara budidaya tomat organik.

Pemilihan Bibit
Bibit tomat dapat kita beli di toko-toko pertanian. Biasanya, mereka menyediakan bibit tomat dalam satu kantong atau dijual per gram. Bila kita ingin membeli bibit pohon tomat, kita bisa menggunakan cara ini dalam menentukan banyaknya bibit yang kita perlukan. Untuk 100 sampai 150 gram bibit, kita bisa menggunakannya untuk lahan seluas 1 hektar.

Pemilihan Lahan
Tempat untuk menanam tomat organik juga sangat penting dalam proses untuk membudidayakan tomat organik yang menghasilkan hasil yang bagus. Untuk tanah yang paling baik dalam bercocok tanam tomat organik adalah tanah yang tidak berair. Tanah becek dan mengandung banyak air bisa membuat buah tomat busuk dan gagal tumbuh sempurna. Selain itu, tanah juga harus mempunyai kadar pH sebesar 5,5 sampai 6,5. Dan, akan lebih baik, bila lahan yang akan kita tanami sudah diberi pupuk kandang atau kompos yang akan mempermudah cara tanam tomat organik anda.

Proses Pembibitan
Proses pembibitan diawali dengan merendam benih tomat organik dalam 1 liter air yang sudah dicampur dengan 1 – 10 ml mikroba dan molase. Setelah itu, sediakan polybag yang diisi dengan tanah dan bokhasi dengan perbandingan 1:1. Masukkan satu biji benih ke tiap polybag. Pakaikan karung untuk menutupi polybag yang telah ditanami oleh benih tomat dan taruh ditempat yang teduh. Setelah bibit mulai tumbuh (sekitar 7 – 10 hari), penutup karung dibuka. Biarkan benih tomat tumbuh sampai setinggi sekitar 10 cm. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk ini sekitar 3 minggu. Setelah itu, tomat siap untuk dipindahkan dan ditanam di lahan yang anda sediakan.


Penanaman
Benih tomat yang tumbuh dan siap untuk ditanam dipindahkan dari polybag ke tanah yang anda sediakan. Proses penanaman ini dilakukan pada sore hari agar bibit tomat tidak layu. Perlu juga diperhatikan cara menanam bibit ini agar bibit tidak rusak. Pertama, buat lubang di lahan yang akan anda tanami tomat organik. Pindahkan bibit dari polybag secara perlahan dan jangan sampai akar tomat muda rusak. Masukkan bibit tomat ke dalam lubang di lahan anda secara tegak. Tutupi lubang sekitar tomat dengan tanah dan tekan sedikit agar padat.

Pemeliharaan 
Ada beberapa teknik budidaya dan pemeliharaan yang perlu anda lakukan, agar tomat organik yang anda tanam menghasilkan buah yang bagus. Yang pertama adalah penyiraman. Tomat tidak suka terlalu banyak air, jadi, penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari saja. Penyulaman juga penting untuk dilakukan, agar tomat dapat tumbuh dengan baik dan menghilangkan bagian yang rusak yang mengganggu pertumbuhan tomat. Sebaiknya proses ini dilakukan 7 sampai 10 hari setelah bibit dipindahkan dari polybag. Tanaman tomat juga memerlukan pemasangan ajir. Hal ini dilakukan agar tomat dapat tumbuh tegak dan mempermudah proses pemanenan. Lakukan proses ini setelah tanaman tomat berumur 1 minggu. Pasang ajir dan ikat ujung-ujungnya agar membentuk segitiga. Setelah tomat berumur 3 – 4 minggu, perlu dilakukan proses pengikatan pada ajir. Hal ini perlu dilakukan seminggu sekali sampai pertumbuhan batang berhenti. Tunas-tunas baru diketiak daun juga perlu dipangkas agar pertumbuhan terkonsentrasi pada tunas penghasil buah tomat.

Selanjutnya, perlu juga dilakukan teknik budidaya perempelan daun. Daun yang mendekati tanah atau terlalu lebat dipotong agar penerimaan sinar matahari optimal. Pemupukan juga perlu dilakukan agar tomat mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh. Pupuk yang kita gunakan adalah pupuk organik, seperti pupuk kandang dan kompos. Perlu juga diberikan pupuk pelengkap cair (PPC) setiap 10 hari sekali. Selanjutnya adalah proses penyiangan. Proses ini dilakukan agar tomat tidak terganggu oleh gulma yang tumbuh disekitarnya. Cara mudah untuk melakukan proses ini, gunakan tangan untuk mencabuti gulma pengganggu. Dan proses pemeliharaan paling penting adalah pengendalian hama. Karena kita menggunakan teknik menanam tomat organik, maka pestisida yang kita gunakan juga harus organik dan aman. Untuk itu, gunakan pestisida nabati yang berasal dari ekstrak dan fermentasi tanaman. Proses penyemprotan pestisida ini sebaiknya dilakukan pada sore atau malam hari, karena pada waktu itu, hama yang menyerang tumbuhan tomat sangat aktif.

Panen
Setelah tanaman tomat organik berumur sekitar 75 hari, proses pemanenan dapat dilakukan. Ada beberapa tips yang bisa anda pakai untuk memanen tomat. Pertama, pilih buah yang sudah bewarna kekuningan dan bagian tepi daun dan batang mongering. Pegang buah dengan ditelapak tangan dan patahkan batang tomat dengan tangan anda lainnya. Proses ini paling baik dilakukan saat cuaca cerah dan bisa dilakukan sebanyak 16 kali setiap 3 sampai 4 hari sekali.
Share:

Cara Budidaya Buah Kiwi


Bercocok tanam adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, terlebih lagi apabila didukung dengan keadaan iklim dan tanah yang mendukung seperti di Indonesia. Maka tak ayal apabila sektor pertanian merupakan salah satu lahan bisnis yang menjanjikan di negara kita ini. Salah satu hasil dari sektor pertanian atau perkebunan yang memiliki prospek yang bagus yaitu buah kiwi. Di sini kita akan membahas hal-hal tentang cara budidaya buah kiwi.

Peluang Usaha Budidaya Kiwi
Buah kiwi telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Buah ini diketahui memiliki kandungan vitamin dan juga nutrisi-nutrisi penting lainnya bagi tubuh sehingga dapat meningkatkan kesehatan apabila dikonsumsi. Dengan manfaat tersebut, kiwi banyak dicari oleh para konsumen dan ini merupakan kesempatan usaha yang bagus bila kita mau menekuni budidaya buah kiwi.

Akan tetapi untuk bisa berhasil dalam membudidayakan buah kiwi, kita dituntut untuk mempelajari teknik budidaya buah kiwi dengan matang. Namun kita tidak perlu cemas karena sebenarnya pemeliharaan tanaman kiwi tidaklah sulit untuk dilakukan. Kita hanya perlu belajar dengan baik agar hasil dari usaha kita bisa optimal.



Proses Penyiapan Lahan
Kiwi dapat tumbuh dengan cukup subur di wilayah tropis seperti di Indonesia. Penyiapan lahan bisa kita mulai dengan membersihkan lahan dari tanaman-tanaman liar. Setelah lahan bersih langkah selanjutnya yaitu kita gemburkan bagian-bagian yang akan kita tanami. Setelah digemburkan, tanah bisa kita pupuk dengan pupuk kandang secukupnya. Kita juga bisa mengatur tingkat keasaman tanah dengan cara mengapur tanah dengan dolomite.

Selanjutnya di bagian-bagian tanah yang digemburkan tadi kita buat lubang-lubang tanam dengan jarak kurang lebih 2 meter x 2 meter. Proses pembajakan, pemberian pupuk, pengapuran, dan juga pembuatan lubang-lubang tanam sebaiknya telah selesai dikerjakan 2 minggu sebelum penanaman bibit kiwi dilakukan. Sembari menggarap lahan kita juga bisa memulai proses pembenihan sehingga ketika benih telah siap tanam, lahan juga sudah siap untuk digunakan.

Proses Pembenihan
Pembenihan atau pembibitan buah kiwi dapat dilakukan dengan cara menyemaikan biji-biji kiwi. Untuk membantu mempercepat proses penyemaian, biji-biji buah kiwi kita rendam dahulu dengan air hangat, lalu kita keringkan. Setelah itu biji-biji tersebut kita simpan terbungkus dengan tissu maupun kapas selama satu malam. Setelah itu kita keluarkan biji-biji tadi dan mulai kit semai di atas tanah.

Media yang baik untuk penyemaian adalah tanah humus. Caranya yaitu kita sebar biji-biji tadi secara merata di atas tanah dan diamkan selama sepuluh hari (hingga kecambah dan daun mulai tumbuh). Perlu diingat juga bahwa selama proses penyemaian sebaiknya biji-biji tadi diberikan naungan untuk menghindari sinar matahari langsung.

Proses Penanaman
Setelah biji-biji buah kiwi mempunyai daun-daun, kita bisa memindahkan mereka ke dalam pot-pot hingga cukup besar untuk ditanam di atas lahan. Cara menanam benih-benih tersebut yakni tinggal dimasukan saja bagian pangkal batangnya ke lubang-lubang tanam yang telah siap digunakan. Selanjutnya, seperti cara tanam pohon pada umumnya, kita timbun dengan tanah dan timbunan tersebut sedikit kita tinggikan supaya tidak tergenang air ketika hujan.

Proses Pemeliharaan
Perlu diketahui bahwa struktur tanah yang diperlukan untuk menanam pohon kiwi haruslah kuat, karena tanah akan menahan beban pohon kiwi yang sangat berat ketika pohon-pohon tersebut berbuah. Cara merawat pohon kiwi supaya tumbuh subur yakni dengan mengairi secara teratur, memupuk tanah secara berkala, membabat rumput-rumput liar, dan juga mengendalikan hama pohon dengan penyemprotan. Selain itu kita juga perlu memeliharabunga dan membantu proses penyerbukan dengan kuas halus supaya berbuah lebih banyak.
Share:

Cara Budidaya Tanaman Mengkudu


Buah mengkudu ini mempunyai 2 jenis buah berdasarkan struktur buahnya, yaitu jenis mengkudu berbiji yang mempunyai banyak biji dan jenis mengkudu tanpa berbiji. Buah ini dapat dijadikan buah untuk penghias lahan maupun untuk bercocok tanam. Bagian yang dapat dimanfaatkan dari buah ini adalah pada bagian daun dan buah. Daun mengkudu mempunyai rasa yang agak pahit, namun mempunyai kandungan vitamin A yang sangat tinggi. Daun mengkudu dapat disajikan sebagai sayuran.

Sementara buahnya mengandung banyak kandungan yang sangat baik bagi kesehatan dan menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti sakit ginjal, hipertensi, luka, masuk angin, jantung koroner, kolesterol tinggi, dan masih banyak lagi lainnya.


Dilihat dari segi manfaatnya yang sangat beragam, buah ini sangat cocok untuk dijadikan peluang bisnis.

Ciri-ciri Buah Mengkudu
Beberapa ciri yang bisa ditemukan pada buah ini adalah tanaman ini mempunyai ketinggian sekitar 3-8 meter, berbentuk perdu, merupakan tanaman tahunan, batang tanamannya keras, dan mempunyai banyak percabangan. Daun termasuk daun tunggal, dengan bentuk lonjong dan bewarna hijau mengkilap pada permukaan, sedangkan bagian bawah daun bewarna hijau agak pucat.

Buah mengkudu mempunyai variasi bentuk, agak bulat, agak lonjong, dan panjang, dan bagian permukaan tidak rata. Pada saat belum masak, buah ini memiliki warna kehijau-hijauan dan pada saat matang buah akan berwarna hijau keputih-putihan.

Faktor-faktor Pertumbuhan Buah Mengkudu
Lingkungan yang sesuai adalah syarat yang baik bagi pertumbuhan buah mengkudu yang sempurna. Tumbuhan ini biasanya tumbuh di dataran rendah dengan suhu 220 – 300 C. Tanaman ini harus mendapat sinar matahari yang cukup, namun mengkudu masih dapat tumbuh dalam keadaan teduh atau terdapat naungan di sekitarnya. Selain cara menanam yang baik, tanah untuk tanaman ini baiknya memiliki pH dan kesuburan yang baik, seperti banyak mengandung humus, memiliki aerasi dan drainase yang baik.

Budidaya buah Mengkudu
Beberapa teknik budidaya yang tepat perlu diperhatikan, sehingga hasil yang didapat bisa lebih maksimal. Hal-hal mengenai cara budidaya dan cara tanam yang perlu diperhatikan adalah :


  • penyiapan bibit tanaman, bibit mengkudu bisa didapatkan baik melalui cara generatif, yaitu dengan menggunakan biji buah, maupun dengan vegetatif yaitu dengan menggunakan stek batang atau cabang.
  • persiapan lahan. Lubang yang akan dipakai sebaiknya dibuat 15 hari sebelum penanaman. Lubang tanam dapat dibuat dengan masing-masing ukuran panjang, lebar, dan dalam 40 cm. Jarak yang dapat dibuat sebagai lubang tanam adalah ukuran 3m x 4m atau 4m x 4m. Namun, jarak tanam dapat diperlebar pada lahan yang miring dan tanah yang lebih subur,
  • mengkudu dapat ditanam baik dengan cara tanam sela ataupun tumpangsari. Kedua cara tersebut dapat dilakukan namun harus memperhatikan kondisi dan lahan yang cocok dan dengan iklim setempat dan tidak bersaing dengan tanaman pokok.

Pemeliharaan Buah Mengkudu
Cara memelihara jenis tanaman ini tergolong standar seperti tanaman jenis lainnya. Pemeliharaan dapat dilakukan dengan penyiangan tanaman yang dapat dilakukan sebulan sekali atau tergantung intensitas gulma, penggemburan tanah yang dapat dilakukan bersamaan dengan penyiangan, pengairan yang dilakukan secara rutin dan jangan sampai air kering, pemupukan yang dapat dilakukan dengan memberikan baik pupuk organik maupun pupuk anorganik, pembentukan pohon dengan memangkas cabang atau rantirng yan rimbun dan tidak sehat, dan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit.
Share:

Senin, 15 September 2014

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Kaya Unsur Kalium (K)


Semua tanaman memerlukan unsur hara makro yaitu Unsur Nitrogen (N), Unsur Fosfor (P) dan Unsur Kalium (K). Untuk memenuhi kebutuhan tanaman tersebut biasanya para petani memberikan pupuk kimia NPK.

Harga pupuk yang mengandung unsur hara makro NPK yang semakin melonjak, maka alangkah lebih baiknya jika kita bisa membuat sendiri pupuk organik dengan kandungan unsur NPK yang terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah kita dapatkan di sekitar lingkungan tempat tinggal kita.

Pembuatan pupuk organik ini selain untuk menekan biaya pembelian pupuk juga sangat berguna untuk menyuburkan tanah dalam jangka waktu yang lama. Hal ini karena bahan-bahan yang kita buat berasal dari bahan-bahan alami non kimia yang sangat baik dalam membantu menyuburkan tanah dalam jangka waktu yang lama.


Berikut ini adalah cara sederhana dalam membuat pupuk organik cair kaya unsur Kalium secara mandiri yang bisa dikerjakan oleh siapa saja dan kapan saja.


Bahan :

  • Sabut Kelapa               : 10 kg
  • Rotan                          : 1 liter
  • Gula / molases             : 1 kg
  • Air                               : 30 liter

Cara Membuat :
  • Sabut kelapa dicacah halus
  • Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
  • Semua bahan yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam ember atau bak penampung dan ditutup rapat  selama 2 minggu. Perlu diingat bahwa proses fermentasi ini berlangsung secara anaerob artinya jangan sampai ada udara luar yang masuk ke dalam bahan bahan tersebut.
  • Setelah dua minggu pupuk organik cair kaya unsur kalium sudah jadi dan sudah siap di aplikasikan pada tanaman.


Dosis yang dianjurkan adalah 1 liter pupuk organik cair kaya unsur kalium ditambah dengan 10 liter air bersih kemudian disiram pada tanah sekitar tanaman tumbuh atau bisa disemprotkan pada daun tanaman.

Fungsi utama unsur Kalium bagi tanaman adalah sebagai berikut :

  • Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula.
  • Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur.
  • Membantu pengankutan gula dari daun ke buah atau umbi. 
  • Kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan serangan penyakit.
Baca Juga :
Share:

Jumat, 12 September 2014

Cara Sederhana Membuat Pupuk Organik Cair Kaya Unsur Fospor


Dalam pertumbuhan dan perkembangannya tanaman memerlukan unsur hara makro yaitu Unsur Nitrogen (N), Unsur Fosfor (P) dan Unsur Kalium (K). Untuk memenuhi kebutuhan tanaman tersebut biasanya para petani memberikan pupuk kimia NPK.

Seiring dengan harga pupuk yang mengandung unsur hara makro NPK yang semakin melonjak, maka alangkah lebih baiknya jika kita bisa membuat sendiri pupuk organik dengan kandungan unsur NPK yang terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah kita dapatkan di sekitar lingkungan tempat tinggal kita.

Pembuatan pupuk organik ini selain untuk menekan biaya pembelian pupuk juga sangat berguna untuk menyuburkan tanah dalam jangka waktu yang lama. Hal ini karena bahan-bahan yang kita buat berasal dari bahan-bahan alami non kimia yang sangat baik dalam membantu menyuburkan tanah dalam jangka waktu yang lama.


Berikut ini adalah cara sederhana dalam membuat pupuk organik cair kaya unsur Fospor secara mandiri yang bisa dikerjakan oleh siapa saja dan kapan saja.


Bahan :
  • Batang pisang             : 1 pohon
  • Kotoran hewan            : 5 kg
  • EM-4                          : 1/2 liter
  • Gula / molases            : 1 kg
  • Air                             : 30 liter



Cara Membuat :
  • Batang pisang dicacah halus
  • Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
  • Semua bahan yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam ember atau bak penampung dan ditutup rapat  selama 2 minggu. Perlu diingat bahwa proses fermentasi ini berlangsung secara anaerob artinya jangan sampai ada udara luar yang masuk ke dalam bahan bahan tersebut.
  • Setelah dua minggu pupuk organik cair kaya unsur fosfor sudah jadi dan sudah siap di aplikasikan pada tanaman.


Dosis yang dianjurkan adalah 1 liter pupuk organik cair kaya unsur fosfor ditambah dengan 10 liter air bersih kemudian disiram pada tanah sekitar tanaman tumbuh atau bisa disemprotkan pada daun tanaman.

Fungsi utama unsur Fosfor bagi tanaman adalah sebagai berikut :
  • Unsur fosfor (P) bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
  • Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan, mempercepat pembungaan dan pembuahan,
  • Serta mempercepat pemasakan biji dan buah.
Baca Juga :

Share:

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Kaya Unsur Nitrogen



Unsur hara dalam tanah dalam bentuk Nitrogen (N) sangat diperlukan oleh tanaman terutama pada fase vegetatif atau masa pertumbuhan. Unsur Nitrogen ini digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan daun dan pembentukan batang.

Biasanya para petani menyediakan unsur Nitrogen ini dengan menggunakan pupuk kimia Urea. Namun akhir-akhir ini pupuk Urea mulai langka di pasaran seiring kebijakan pemerintah mengurangi subsidi pupuk.


Dari uraian tersebut alangkah lebih baik jika kita membuat sendiri pupuk organik yang kaya dengan unsur Nitrogen. Berikut ini adalah cara membuatnya :

Bahan :

  • Urine hewan = 10 liter
  • Kotoran hewan halus = 1/2 karung
  • Daun daunan hijau = 1 karung
  • EM-4 = 1/2 liter   (bisa dibeli di toko pertanian terdekat)
  • Gula / molases = 1 kg
  • Air = 20 liter

Cara Membuat :
  • Daun daunan hijau dicacah sampai halus
  • Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
  • Bahan yang sudah tercampur difermentasi selama 2 minggu dengan cara dimasukkan wadah besar seperti ember kemudian ditutup sampai rapat

Setelah 2 minggu maka pupuk organik cair kaya unsur Nitrogen yang kita buat sudah siap diaplikasikan pada tanaman kita.
Dosis pemakaiannya adalah 1 liter pupuk organik cair di campur dengan 10 liter air. Aplikasi dengan cara disiramkan pada tanah atau disemprotkan pada daun tanaman.

Baca Juga :
>> Cara Sederhana Membuat Pupuk Organik Cair Kaya Unsur Fospor
>> Cara Membuat Pupuk Organik Cair Kaya Unsur Kalium (K)
Share:

Minggu, 30 Maret 2014

Panduan Budidaya Anggrek

Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.

JENIS TANAMAN
Jenis anggrek yang terdapat di Indonesia termasuk jenis yang indah antara lain:
Vanda tricolor terdapat di Jawa Barat dan di Kaliurang, Vanda hookeriana, berwarna ungu berbintik-bintik berasal dari Sumatera, anggrek larat/Dendrobium phalaenopis, anggrek bulan/Phalaenopsis amabilis, anggrek Apple Blossom, anggrek Paphiopedilun praestans yang berasal dari Irian Jaya serta anggrek Paphiopedilun glaucophyllum yang berasal dari Jawa Tengah.

Tanaman anggrek dapat dibedakan berdasarkan sifat hidupnya, yaitu:
1) Anggrek Ephytis adalah jenis anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.

2) Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditumpangi, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.

3) Anggrek tanah/anggrek Terrestris adalah jenis anggrek yang hidup di atas tanah.


MANFAAT TANAMAN
Manfaat utama tanaman ini adalah sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai keindahan, baunya yang khas. Selain itu anggrek bermanfaat sebagai campuran ramuan obat-obatan, bahan minyak wangi/minyak rambut.

SENTRA PENANAMAN
Sentra tanaman anggrek di Eropa adalah Inggris, sedangkan di Asia adalah Muangthai. Di Indonesia, anggrek banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra ataupun di Irian Jaya.

SYARAT PERTUMBUHAN
1. Iklim
1) Angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.
2) Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
3) Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
4) Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.

2. Media Tanam
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
1) Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari:
1. Serat Pakis yang telah digodok.
2. Kulit kayu yang dibuang getahnya.
3. Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
4. Ijuk.
5. Potongan batang pohon enau.
6. Arang kayu .
7. Pecahan genting/batu bata.
8. Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya.

Untuk anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daundaunan.

2) Media untuk anggrek Terrestria
Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya.

3) Media untuk anggrek semi Terrestria
Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang dipakai adalah 5,2.

3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1) Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl)
Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah:

1. Dendrobium phalaenopsis
2. Onchidium Papillo
3. Phaphilopedillum Bellatum


2) Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl)

Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 derajat C dan 15–21 derajat C, pada malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.

3) Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl)
Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di siang hari dan 9–15 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.

PEDOMAN BUDIDAYA
1. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Bibit anggrek yang baik, sehat dan unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat dan indah.

2) Penyebaran Biji
Bibit anggrek berasal dari biji yang disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sebagai berikut:

a) Peralatan yang digunakan untuk penyebaran biji harus bersih.

b) Mensterilkan biji
Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dalam 100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukan dalam botol dan digojog 10 menit. (biji anggrek yang semula kuning kecoklatan berubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang dan diganti dengan aquades, digojog berulang kali (2–3 kali).

c) Penyebaran biji anggrek
Botol-botol yang telah disterilkan dapat digunakan untuk menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus untuk menghilangkan kuman. Untuk memasukan biji anggrek ke dalam botol digunakan pipet yang dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yang telah terbuka kemudian diisi biji anggrek dan diratakan keseluruh permukaan alas makanan yang telah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.

3) Teknik Penyemaian Benih
a) Memeriksaan dengan mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek, yang kosong berwarna putih dan yang isi kuning coklat/warna lain.
b) Mempersiapkan botol yang bermulut lebar bersih dan tidak berwarna agar dapat meneruskan cahaya matahari yang dibutuhkan dan mudah dilihat.
c) Tutup botol dari kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali untuk memudahkan dicopot kembali, atau kain sisa yang dipotong potong. Kerapatan tutup botol menjaga agar bakteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi atau terkontaminasi.
d) Mempersiapkan lemari kaca (ent-kas) yang bersih dari bakteri/jamur dengan kain yang sudah dicelup formalin udara dalam lemari disterilkan dengan kapas dipiring dituangi formalin supaya menguap mensterilkan kaca (ent-kas).
e) Pembuatan sterilsasi alas makanan dan untuk membuat alas makanan anggrek biasanya dipakai resep Khudson C (NORTHEN) 12 yaitu:
1. Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram
2. KH2PO4 : 0,25 gram
3. MgSO47H2O : 0,25 gram
4. (NH4)2SO4 : 0,25 gram
5. Saccharose : 20 gram
6. FeSO4 4H2O : 0,25 gram
7. MnSO4 : 0,0075 gram
8. Agar-agar : 15–17,5 gram
9. Aquadest : 1000 cc

Pembuatan alas makanan diperlukan pH 5,2, dipergunakan pH meter/kertas pH tekstil/Indikator Paper.

Sterilisasi dengan cara dipanaskan dalam Autoclaf yang sampai 110 derajat C selama setengah jam atau dengan dandang kemudian diletakan pada tempat bersih, dengan posisi miring, sehingga makanan setinggi 1/2–2/3 tinggi botol (dari alas sampai ke leher botol) dan didiamkan selama 5–7 jam untuk mengetahui sterilisasi yang sempurna.

4) Pemindahan Bibit
Setelah tanaman di dalam botol berumur 9–12 bulan terlihat besar, tumbuh akar. Dalam tingkat ini bibit sudah dapat dipindahkan kedalam pot penyemaian yang berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16 cm yang berlubang.

Siapkan pecahan genting, dan akar pakis warna coklat, di potong dengan panjang 5–30 mm sehingga serabutnya terlepas satu sama lainnya. Sebelum dipakai terlebih dulu dicuci bersih dan biarkan airnya hilang. Akar pakis setelah dicuci, direndam dulu dalam alas makanan selama 24 jam yang berupa:
a) Urea atau ZA : 0,50 mg
b) DS, TS atau ES : 0,25 mg
c) Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg
d) Air : 1000 cc

Alaternatif lain sebagai alas makanan, dapat juga dipakai pupuk buatan campuran unsur N, P, K perbandingan 60:30:10 atau dapat juga digunakan pupuk kandang yang telah dicampur pakis dengan perbandingan pakis: pupuk kandang = 4:1.

Selain itu dapat digunakan kulit Pinus yang di potong kecil sebesar biji kacang tanah, yang telah direndam dalam alas makanan seperti akar pakis selama 24 jam. Untuk isian pot ini dapat juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yang dipotong-potong sebesar ibu jari.

Pot yang disiapkan diisi dengan pecahan genting 1/3 tinggi pot/layah, kemudian isi remukan pakis tersebut setinggi 1 cm di bawah tepi pot/layah (tidak perlu dipadatkan).
Pemindahan bibit ke dalam pot dilakukan dengan mengeluarkan tanaman di botol dengan memasukkan air bersih ke dalam botol. Dengan kawat bersih berujung seperti huruf U, tanaman dikeluarkan satu persatu (akar lebih dahulu).

Setelah keluar tanaman dicuci kaporit 1 % kemudian dengan air bersih. Seedlings (semaian) ditanam dalam pot dengan rapat. Apabila di dalam botol sudah terjadi kontaminasi jamur sebaik lebih dulu direndam di dalam antibiotic (penicillin, streptomycin yang telah lewat expirydatenya) 10 menit baru ditanam.

5) Pemindahan dari Pot Penyemaian
Setelah tanaman pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tanaman dipindahkan ke pot biasa yang berdiamater 4–6 cm, yang berisi potongan genting/batu bata merah, kemudian beri pakis/kulit pinus yang telah direndam dalam alas makanan sampai 1 cm di bawah tepi pot.

2. Pengolahan Media Tanam
Media tanam untuk tanaman anggrek tanah dibedakan:
a) Tanaman dalam pot (dengan diameter 7-30 cm tergantung dari jenis tanaman).
Apabila diameter pot dipilih 25-30 cm maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi pecahan genting. Anggrek di letakkan di tengah dan akarnya disebar merata dalam pot, kemudian batang anggrek diikat pada tiang.
Pot diisi pupuk kandang yang telah dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira 2/3 dari pot.

b) Media tanam dalam tanah dengan sistim bak-bak tanam.
Bak terbuat dari batu bata merah panjang 2 m lebar 40 cm dan tinggi bak 2 lapis batu bata merah. Pembuatan bak ini di atas tanah untuk menghindari dari kebecekan, di tanah kering digali sedalam 10-20 cm kemudian diberi bata ukuran 40 cm x 2 m dan jarak antara pembantas dengan yang lain 3 cm.

Tiang penahan dibuat 4 buah yang ditancapkan ke dalam tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kayu
sehingga keempat tiang tersebut merupakan suatu rangkaian.

3. Teknik Penanaman
Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman anggrek, yaitu:
1) Anggrek Ephytis adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempelin. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.

2) Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditempel, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.

3) Anggrek tanah/anggrek Terrestris.

4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan jenis anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek tanah.

2) Penyiangan
Untuk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai jenis anggrek.

3) Pemupukan
Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya.

Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:
a) Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan N, P, K.
Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari pupuk ZA/urea, untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS, dan K dari Kalium Sulfat (K2SO4).

Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K:
1. Urea : 0,6 gram untuk 1 liter air
2. ES : 0,3 gram untuk 1 liter air
3. ZK : 0,1 gram untuk 1 liter air

b) Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K.
Perbandingan N:P:K=3:3:3 yang sama banyak disini tidak memerlukan tambahan pupuk, maka dapat dususun sendiri pupuk yang mengandung N, P, K dengan cara misalnya :
1. Urea : 0,3 gram untuk 1 liter air
2. DS : 0,3 gram untuk 1 liter air
3. K2SO4 : 0,3 gram untuk 1 liter air

c) Pemupukan untuk ukuran berbunga (flowerings-size)
Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N:P:K= 1:6:1.
Teknik pemberian pupuk buatan adalah:
a) Dalam bentuk padat/powder yang dilakukan dengan menaburkan secara hatihati, jangan tersangkut pada daun/batangnya yang menyebabkan daun/batang tadi dapat terbakar.

b) Disiramkan, yang mana anggrek dapat menyerap air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan dimana-mana.

c) Penyemprotan, cara ini sangat baik apabila terjadi pembusukan akar didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.

Pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Kebaikan pemakaian pupuk kandang selain mengandung bermacam-macam unsur yang dibutuhkan oleh tanaman juga sangat membantu dalam penyimpanan air, apalagi pada musim kemarau.

Keburukan dari pupuk kandang ini adalah di dalam kotoran banyak bateri yang mengandung jamur. Untuk itu dianjurkan disangan lebih dahulu untuk menghilangkan jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukan tanaman lebih baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari sekitar pukul 5.00 sore.

4) Pengairan dan Penyiraman
Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
a) Air Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi maka perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang baik sekitar 5,6-6.

b) Air sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pHnya.

c) Air hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk menyiraman.

d) Air kali/air selokan, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur, bakteri/lumut yang bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi makanan mungkin cukup baik.

Hal perlu diperhatikan bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian pot dan sifat diuraikan sebagai berkut:

a) Pecahan genting/pecahan batu merah, yang mana mudah menguapkan air dan sifat anggrek yang tidak begitu senang dengan air sehingga tidak mudah untuk lumutan. Untuk pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak dan untuk siraman lebih sedikit.

b) Potongan sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik untuk digunakan di daerah panas karena menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di daerah dingin tidak menguntungkan karena mudah busuk.

c) Remukan akar pakis yang hitam, keras dan baru tidak mudah untuk menyerap air, setelah beberapa bulan banyak menyerap air. Akar pakis yang coklat dan lunak lebih mudah menyerap dan menahan air.

d) Potongan kulit pakis, dimana media ini sukar sekali untuk penyerapan air, mudah terjadi penguapan. Jika potongannya besar, penyerapan kecil dan jika potongan kecil penyerapan air lebih banyak.

Bagi tanaman yang sudah besar pedoman penyiramannya 3-7 hari sekali musim hujan dan 1-3 hari sekali pada musim hujan.

5) Waktu Penyemprotan Pestisida
Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu) daun seminggu sekali. Adapun jenis insektisida dan dosis yang digunakan untuk hama antara lain:

a) Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun
b) Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air untuk ulat pemakan daun
c) Malathion dosis 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, kutu
d) Kelthane dosis 2 gram/liter air, untuk kutu
e) Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot air
f) Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot air

Untuk hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu:
a) Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat Metadeks ke dedak halus di tambah air sedikit.

b) Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6–8 cc Folediol E 605 kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek direndam dalam larutan tersebut selama beberapa waktu dan diulang satu minggu sekali.

HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama
1) Tungau/kutu perisai
Gejala: menempel pada pelepah daun; berwarna kemerahan jumlahnya banyak; bekas serangan berupa bercak hitam dan merusak daun. Pengendalian: digosok dengan kapas dan air sabun; apabila serangan sudah parah, harus disemprot oleh insektisida dengan dosis 2 cc/liter.

2) Semut
Gejala: merusak akar dan tunas muda yang disebabkan oleh cendawan. Pengendalian: pot direndam dalam air dan ciptakan lingkungan bersih di sekitar rak/sebaiknya pot digantung.

3) Belelang
Gejala: pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan. Untuk jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat. Pengendalian: segera semprotkan insektisida yang bersifat racun kontak/yang sistematik; bila jumlahnya sedikit bisa langsung dimusnahkan/dibunuh.

4) Trips
Gejala: menempel pada buku-buku batang dan daun muda; menimbulkan bercak abu-abu dipermukaan daun dan merusak bunga hingga bentuk bunga tidak menarik. Pengendalian: secara periodik dan teratur pot anggrek disemprot insektisida.

5) Kutu babi
Gejala: kerusakan yang ditimbulkan seperti akibat semut; tapi tidak menyerang tunas daun. Pengendalian: perendaman dapat mengusir kutu babi dari pot anggrek.

6) Keong
Gejala: menyerang lembaran daun anggrek. Pengendalian: dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisida/dijebak dengan bubuk prusi.

7) Red Spinder
Gejala: bercak putih di bagian bawah daun; permukaan atas menjadi kuning dan lama kelamaan daun mati. Pengendalian: bila sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip lalu dibakar/menggosok daun dengan alkohol; apabila banyak maka perlu menggunakan insektisida dengan bahan aktif diazinon, dicofol.

8) Kumbang
Gejala: yang terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang penggerek batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang dan tidak nampak dari luar; Larvanya yang menetas dari telur merusak daun anggrek. Pengendalian: menyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan insektisida sistemik secara rutin; bersihkan pot dari kepompong dan telur kumbang dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula.

9) Ulat daun
Gejala: menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yang sedang mekar. Pengendalian: kalau jumlahnya sedikit (2–5 ekor) dapat dibunuh dengan tangan; bila banyak dapat menggunakan insektisida sistemik; tanaman yang telah diserang sebaiknya dipisahkan dengan tanaman yang masih sehat.

10) Kepik
Gejala: menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan bintik putih/kuning; tanaman yang diserang lama kelamaan akan gundul dan tidak berhijau daun lagi. Pengendalian: semprotkan insektisida yang sama seperti untuk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang dan trips.

11) Kutu tudung
Gejala: daun menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat dan mati. Pengendalian: seperti halnya membasmi ulat kumbang dan trips.

2. Penyakit
1) Penyakit buluk
Sering terdapat di dalam media tanam, kultur spora cendawan ini terbawa oleh biji anggrek karena tutup botol tidak steril. Gejala: biji anggrek tidak mampu berkecambah dan persemaian dalam botol akan gagal; kecambah yang telah tumbuh kalau diserang cendawan ini akan mati/layu. Pengendalian: pada awal serangan media agar dikeluarkan dari botol, lalu botol ditutup kembali, dilakukan dengan steriil; kalau kecambah anggrek terlanjur besar, segera dikeluarkan dari botol dan dicuci dengan fungisida lalu kecambah ditanam dalam pot.

2) Penyakit rebah kecambah
Merupakan penyakit anggrek selama masih dalam persemaian. Penyebaran penyakit ini lewat air. Gejala: semula berupa bercak kecil bening pada permukaan daun, lalu melebar, menulari ke atas sampai pada titik tumbuh pada tunas serta ke bawah hingga ujung akar, kecambah anggrek akan membusuk dan mati.

Pengendalian: bibit yang sakit sebaiknya segera dibuang, dibakar sampai musnah. Pot dan kumpulan kecambah dikeringkan dan disemprot dengan fungisida.

3) Penyakit bercak coklat
Kecambah jenis Phalae-nopsis sangat peka terhadap bakteri ini, terutama pada cuaca sangat lembab. Infeksi melalui daun basah atau di bekas luka pada daun. Sentuhan daun yang sakit pada daun sehat dapat menularkan penyakit ini. Gejala: bercak kecil bening pada pucuk daun. Dalam beberapa hari dapat meluas ke seluruh kompot, daun kecambah anggrek menjadi rusak dan mati. Penyakit ini sangat ganas, karena mematikan dan cepat menular. Pengendalian: sangat sulit penyakit ini pada awal serangan. Pada serangan yang parah, tidak ada jalan lain kecuali memusnahkan seluruh kecambah anggrek.

4) Penyakit bercak hitam
Pada tanaman anggrek yang, penyakit ini cepat menular malalui akar dan alat yang tidak sterill Gejala: timbul warna coklat kehitaman pada bagian tanaman yang terserang. Mulai dari daun ke atas sampai ke tunas dan ke bawah hingga ujung akar. Tanaman terlambat tumbuh, kerdil dan mengakibatkan kematian.

Pengendalian: bagian yang terserang dipotong dan dibuang atau disemprotkan fungisida; alat-alat potong disiram alkohol/dibakar sebelum digunakan.

5) Penyakit busuk akar
Penyebab: cendawan Rhizoctonia Solani. Gejala: akar leher membusuk mencapai rhizoma dan umbi batang, daun dan umbi batang menguning, berkeriput, tipis dan bengkok, tanaman kerdil dan tidak sehat. Pengendalian: semua bagian tanaman yang sakit dipotong dan dibuang; bekasnya disemprot dengan fungisida (Benlate).

6) Penyakit layu
Penyebab: cendawan Fusarium Oxyporium. Gejala: mirip serangan penyakit busuk akar, namun pada rhizoma terdapat garis-garis, atau lingkaran berwarna ungu. Pada serangan berat, seluruh rizhoma menjadi ungu, diikuti pembusukan pada umbi batang, tanaman sangat tidak sehat. Pengendalian: bagian yang terserang dibuang lalu bekasnya disemprotkan Benlate. Tanaman segera dipindahkan ke media tanam baru, yang masih segar dan bersih. Usahakan terdapat aliran udara yang lancar di sekitar tanaman.

7) Penyakit busuk
Penyebab: cendawan Sclerotium Rolfsi. Gejala: terdapat bintil-bintil kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yang terkena penyakit. Pengendalian: bagian tanaman yang sakit dipotong dan dibuang. Media tanaman dan seluruh pot didesinfektan dengan larutan formalin 4 % ataupun fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.

8) Penyakit bercak coklat
Gejala: bercak coklat pada permukaan daun, lalu menyebar keseluruh bagian tanaman. Pengendalian: membuang semua bagian yang sakit, lalu semprotkan fungisida/ antibiotika Streptomycin atau Physan 20.

9) Penyakit busuk lunak
Penyebab: bakteri Erwinia Cartovora. Gejala: daun dan akar membusuk serta berbau. Penyakit ini cepat sekali meluas namun khusus pada rhizoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat. Penanggulangan: peralatan kebun harus steril, bagian yang sakit dipotong dan dibuang. Semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dengan formalin 4 %.

10) Penyakit bercak bercincin
Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum). Gejala: timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun. Pengendalian: hanya dengan pencegahan yakni membuang bagian tanaman yang sakit serta menstrerilkan semua alat potong.

11) Penyakit Cymbidium
Penyebab: virus Mozaic Cymbidium. Gejala: semula berupa bercak kekuningan lalu muncul jaringan mati berbintik, bergaris atau lingkaran. Khusus pada Cattleya, bercak tadi berwarna coklat atau hitam cekung. Kadang ada gejala kematian jaringan di tengah daun yang dilingkari jaringan normal. Daun tua banyak sekali menunjukkan adanya bintik jaringan yang mati. Pengendalian: hanya bersifat pencegahan yaitu membuang bagian tanaman yang sakit, serta mensterilkan segala alat yang dipakai.

12) Penyakit busuk hitam
Penyebab: cendawan Phytopytora Omnivora. Gejala: muncul warna kehitaman pada pangkal daun, lalu melunak dan busuk, akhirnya daun mati. Pengendalian: semprotkan fungisida seperti Baycor Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Untuk yang berbentuk tepung gunakan dosis 2 gram/2 liter air.

PANEN
1. Ciri dan Umur Tanaman Berbunga
Umur tanaman anggrek berbunga, tergantung jenisnya. Umumnya tanaman angrek dewasa berbunga setelah 1-2 bulan ditanam. Tangkai bunga yang dihasilkan kira-kira 2 tangkai dengan jumlah kuntum sebanyak 20-25 kuntum pertangkai.

2. Cara Pemetikan Bunga
Untuk panen bunga anggrek perlu diperhatikan, pemotongan dilakukan pada jarak 2 cm dari pangkal tangkai bunga dengan menggunakan alat potong yang bersih.

3. Prakiraan Produksi
Bibit anggrek yang sudah dewasa dan sesudah 2 bulan tangkai bunga akan menghasilkan 2 tangkai dengan jumlah kuntum 20-25 kuntum/tangkai.

PASCAPANEN
1. Pengumpulan
Pengumpulan bunga anggrek dilakukan berdasarkan permintaan pasar. Jenis anggrek Dendrobium dapat dipanen dalam bentuk:

a) Tanaman muda untuk bibit
b) Tanaman dewasa untuk tanaman hias
c) Bunga potong

Tanaman muda untuk bibit biasa dijual dalam bentuk pot kecil, sedangkan tanaman dewasa biasanya tanaman sudah berbunga. Untuk bunga potong dipilih tangkai yang kuntumnya paling banyak sudah mekar (kuncup tersisa 1–3 kuntum).

2. Penyortiran dan Penggolongan
Bunga dipilih yang bagus, tidak kena penyakit ataupun luka. Selanjutnya bunga dikelompokan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan tingkat kesegaran atau ukuran bunga dengan maksud untuk mempertahanankan nilai jual sehingga bunga yang bagus tidak turun harganya.

3. Penyimpanan
Penyimpanan bertujuan untuk memperlambat proses kelayuan bunga, sehingga dilakukan pada saat:
a) Bunga baru saja dipetik sambil menunggu pemanen selesai.
b) Bunga yang telah dipanen tidak segera dijual atau diangkut.
c) Bunga mengalami perjalanan sebelum sampai ke konsumen.

Agar bunga tetap segar perlu adanya pengawetan dengan tujuan agar penurunan mutu lebih lambat bunga tetap segar. Usaha pengawetan bunga dillakukan dengan cara penempatan bunga dalam larutan pengawet atau air hangat (38–43 derajat C) selama 2 jam. Larutan bahan pengawet tersebut antara lain:

a) Larutan seven up dengan kadar 30 %.
b) 2 % larutan gula ditambah 2 gram physan (termasuk fungisida) dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.
c) 2 % larutan gula ditambah 2 gram 8-hydroquinoline sulfat dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.
d) Larutan gula kadar 4–5 % ditambah 0,2 gram quinolin per liter.

Pengawetan untuk bunga yang dikirim jauh adalah dengan merendam tangkainya dalam larutan gula dengan kadar 6–8 % selama 24 jam atau dimasukan dalam kantong plastik dan kadar karbon dioksida (CO2) dinaikkan dengan menggunakan es kering atau disimpan pada ruangan dengan kondisi udara antara 0–5 derajat C.

4. Pengemasan dan Pengangkutan
Setelah dilakukan pembersihan, pemilihan dan pengawetan bunga dendrobium potong dipak melalui cara:

1) Setiap sepuluh tangkai dibungkus bagian pucuk dengan menggunakan kantong plastik tipis, ukuran disesuaikan tergantung panjang tangkai.
2) Setiap pangkal tangkai dibalut kapas basah, kemudian dibungkus kantong plastik ukuran panjang 8 cm dan lebar 4 cm.
3) Pembungkus bunga dan pembungkus pangkal tangkai digabungkan selanjutnya diikat dengan karet gelang.
4) Bungkusan-bungkusan bunga disusun bersilang di dalam kotak karton yang berlubang sampai cukup padat.
5) Kotak karton ditutup rapat dengan menggunakan carton tape.
Share:

Pengikut