Jumat, 30 Januari 2015

Cara Mudah Bertanam Mentimun

Mentimun adalah tanaman yang menjalar, hidupnya sernusim, biasanya dimakan buahnya. Buahnya yang mentah dimakan sebagai lalap, rujak, asinan, gado-gado, dan yang Iainnya. Adakalanya dimasak dan dibuat acar mentimun, atau campuran sayur lodeh. Selain itu, mentimun atau sangat berguna untuk menyernbuhkan berbagai penyakit, seperti darah tinggi, sariawan, panas, dan buah yang masih muda kadang digunakan sebagai pemhersih kulit muka.

Mentimun sangat mudah untuk ditanam di pekarangan, di tegalan, di sawah, bahkan pada pot juga bisa. Adapun jenis mentimun yang biasa ditanam. di antaranya mentimun biasa, mentimun wuku, dan mentimun watang. Yang digunakan untuk pelengkap minuman sirop yaitu mentimun sun (Sunda: bonleng sun).

Tanah yang baik untuk bertanam mentimun adalah tanah yang tidak berbatu, tanah subur yang mengandung humus, ditanam pada daerah yang berhawa panas maupun dingin. Sebaiknya, mentimun ditanam pada akhir musim hujan. 



Pengolahan Tanah dan Penanaman
Setelah mendapatkan lahan untuk bertanam mentimun, langkah awal yang dikerjakan adalah mengolah tanah dengan jalan mencangkul atau membajak tanah sedalarri 25—30 cm, membuang rerurnputan maupun bebatuan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Selanjutnya, tanah diratakan dengan cangkul atau garuk dan dibuat bedengan-bedengan yang panjangnya disesuaikan dengan lahan, lebar lebih kurang 115 m, tinggi Iebih kurang 30 cm.

Pada setiap bedengan dibuatkan lubang-lubang yang telah diberi pupuk kandang atau kompos untuk menanamkan benih yang berasal dari biji mentimun yang sudah tua, kering, terbebas dan hama penyakit, dan telah direndam sebelumnya selama sehari semalam untuk memudahkan pertumbuhan.
Agar terlihat teratur dan memenuhi kebutuhan makannya, mentimun ditanam dengan jarak yang teratur pada lubang yang telah disediakan, masing masing diisi dengan 2—3 benih biji, lalu ditutup dengan tanah.

Pemeliharaan
Agar mendapatkan hasil yang baik, perlu dilakukan pemeliharaan tanaman yang meliputi penyirarnan, pembuatan ajir, dan pemupukan.

  • Penyiraman perlu dilakukan, terutama pada musim kemarau sehingga tidak layu dan dilaksanakan pagi dan sore. 
  • Pembuatan ajir dibuat dan kayu atau bambu sebagai tempat merambat tanaman untuk menghindari busuknya bunga terhadap tanah, dan penyerapan sinar matahari untuk merangsang tumbuhnya buah yang lebih baik.
  • Pemupukan dlakukan yaitu pada waktu tanaman berumur 3 minggu dan 5 minggu. 
  • Jenis pupuk yang biasa digunakan, yaitu pupuk kandang. pupuk kompos, atau pupuk buatan, seperti urea, TSP, KCI, dan NPK.


Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang menyerang tanaman mentirnun, di antaranya kutu daun, oteng-oteng. ulat, lalat buah, dan bekicot. Pengendaliannya disemprot dengan hama insektisida, misalnya dengan Diazinon,
kecuai bekicot dikendalikan dengan menaburkan garam pada bedengan.

Penyakit yang menyerang tanaman mentimun, di antaranya penyakit layu yang disebabkan bakteri dan virus, pengendaliannya dicabut dan dibakar. Penyakit jamur embun, dicegah dengan penyemprotan fungisida, misalnya Antracol.

Panen
Panen pertama dilaksanakan setelah tanaman memiliki buah mentimun yang kulitnya sudah mengkilap dan mempunyai pupus warna putih kira kira berumur 6—8 minggu. Panen seterusnya dilaksanakan bertahap karena masa berbuahketimun bisa mencapai 3 bulan.
Share:

Cara Mudah Budidaya Kubis

Kubis atau kol adalah salah satu sayuran yang banyak mengandung vitamin dan mineral. Sayuran ini dibawa oleh orang Eropa ke Indonesia. Sayuran kubis dapat dimakan mentah dan disatukan dengan sayuran yang lain untuk membuat gado-gado, pecel, atau sayuran tambahan pada masakan mi.
Jenis kubis yang biasa ditanam ialah kubis krop atau kubis telur, kubis daun atau kubis stek, kubis bunga, kubis tunas atau kubis babat, dan kubis berumbi atau kolrabi.

Pengolahan tanah yang pertama dilakukan adalah penyiapan lahan untuk pesemaian, yaitu kita menentukan lahan yang akan digunakan pesemaian, lalu dicangkul dengan kedalaman 25—30 cm.
Apabila bedengan telah selesai, dibuat atap penutup menghadap ke timur agar terkena sinar matahari. 



Penyakit yang biasa menyerang, yaitu:

Penyakit akar bengkak, pencegahannya dengan menggunakan bibit yang baik.


Pengolahan Tanah dan Penanaman
Kemudian, dihaluskan dan diratakan, sekaligus dibersihkan dan rerumputan dan diberikan pupuk kandang atau pupuk kompos halus yang telah dicampur dengan pasir. Setelah itu, dibuatkan bedengan.

Sekarang, kita semaikan biji atau stek kubis dengan jarak 3—4 cm, lalu ditutup dengan kompos dan tanah halus. Biji yang akan digunakan ialah bibit yang diperoleh dan pasar atau dan tanaman sendiri yang memiliki daya tumbuh baik dan sehat dan serangan hama penyakit.

Selanjutnya, kita kerjakan pengolahan lahan untuk tanam. Pertama, tanah dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 25—30 cm. Lalu, dihaluskan dan diratakan. Kedua, buat bedengan-bedengan sambil dibuatkan lubang-lubang tanam yang diberi pupuk kandang atau kompos dengan jarak baris Iebih kurang 60—70 cm. Ketiga, pindahkan bibit yang ada di pesemaian ke dalam lubang tanam setelah bibit berumur 3—4 minggu, dan tutup dengan tanah gembur.

Pemeliharaan tanaman kubis, meliputi pemupukan, penyiangan, dan pengairan.
Pemupukan yang pertama sudah dilaksanakan pada waktu tanam. Pemupukan kedua yaitu 1 minggu setelah tanam, diberikan pupuk urea sekitar setengah sendok teh per tanaman. Pemupukan ketiga setelah tanaman berumur 2 minggu dengan pupuk urea, sekitar setengah sendok teh per tanaman, dan ditaburkan pada setiap lubang sekeliling tanaman dengan jarak Iebih kurang 4 cm. Pemupukan keempat dilakukan pada saat tanaman berumur umur 3—4 minggu.

Penyiangan dilaksanakan setelah terlihat rerumputan di sekitar tanaman tumbuh dan dilaksanakan beberapa kali.

Pengairan dilaksanakan dengan penyiapan parit-parit di tepi bedengan guna mengendalikan air di musim hujan, dan penyiraman tanaman dilakukan tiap pagi dan sore apabila musim kemarau.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman kubis ialah ulat tritip, ulat titik tumbuh, dan Aphis kubis. Pengendalian hamanya yaitu disemprot dengan i nsektisida.
Penyakit busuk hitam, pencegahannya di antaranya menggunakan bibit yang baik yang

Penyakit busuk lunak, pengendaliannya dengan mencabut dan membakar tanaman.

Panen

Kubis pada umumnya dipanen setelah berumur, dengan cara memotong kropnya berikut batangnya sepanjang 4—5 cm.
Share:

Pengikut