Senin, 20 Januari 2014

Manfaat Buah Alpokat Bagi Kesehatan


Minum jus alpukat di pagi hari setelah sarapan selain enak juga punya banyak manfaat loh. Dan untuk para ibu-ibu hamil, pasti sudah tahu bahwa banyak manfaat buah alpukat untuk ibu hamil. Yuppzz, manfaat buah alpukat untuk ibu hamil berasal dari kandungan asam folatnya yang tinggi. Selain menguatkan saraf bayi, manfaat buah alpukat untuk ibu hamil juga menurunkan resiko bayi terlahir cacat. 

Asam folat atau vitamin B9 merupakan bagian dari vitamin B kompleks yakni jenis vitamin yang dapat larut dalam air. Karena sifatnya yang mampu larut dalam air ini membuat vitamin ini tidak bisa tersimpan lama di dalam tubuh. Karena tidak dapat tersimpan lama di dalam tubuh maka dari itu pada masa kehamilan, ibu hamil perlu banyak asupan asam folat setiap harinya untuk membantu tubuh anda dalam memproduksi serta menjaga kesempurnaan DNA dan RNA sebagai bahan genetik tubuh. Baca juga, percantik kulit dengan alpukat.

Beberapa ahli kesehatan sependapat bahwa ada banyak manfaat buah alpukat untuk ibu hamildan menganjurkan bagi para ibu hamil agar memberikan asupan sumber asam folat yang berasal dari buah-buahan segar ataupun sayur lalap. Mengapa harus sayur lalap? Alasannya karena kandungan asam folat akan hilang ketika sayur di masak.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa buah yang paling banyak mengandung asam folat ialah buah alpukat. Tapi, walaupun banyak manfaat buah alpukat untuk ibu hamil, dikarenakan rasanya yang hambar dan memiliki kadar lemak yang cukup tinggi inilah yang membuat banyak orang memutuskan untuk tidak mengkonsumsi buah yang satu ini. 

Padahal, walaupun kandungan lemak dalam alpukat mencapai 20 sampai 30 kali dari jumlah kandungan lemak yang ada pada buah-buahan lain, tapi perlu diketahui bahwa lemak yang terkandung dalam buah alpukat ini adalah lemak tak jenuh tunggal yang ternyata dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan menaikkan kolesterol HDL.

manfaat buah alpukat untuk ibu hamil dan janin
Manfaat buah alpukat untuk ibu hamil tidak hanya karena kandungan asam folatnya yang tinggi. Buah ini merupakan satu-satunya buah yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal. Untuk para ibu hamil yang membutuhkan banyak lemak sebagai penambah energi mungkin bisa mengkonsumsi buah alpukat ini. 

Hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat mengatakan bahwa tri semester pertama pada janin merupakan masa pembentukan sistem saraf termasuk otak dan sumsum tulang belakang. Bayi yang kekurangan asam folat bisa menyebabkan gangguan jantung, cacat pada saluran kemih, bibir sumbing, serta cacat anggota tubuh lainnya.

Kurangnya asam folat ini akan mempengaruhi pembentukan fungsi otak, sumsum tulang belakang dan saraf sehingga mengakibatkan bayi lahir cacat. Jika pasokan asam folat tidak mencukupi kebutuhan janin, maka janin akan mengambil nutrisi dari cadangan sang ibu, hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan sang ibu. Selain susah tidur, ibu juga akan mudah terkena anemia, keletihan, cepat lupa, mudah depresi bahkan berubahnya warna rambut. Selain itu ibu juga terancam bisa terkena kanker payudara, kanker usus besar serta kanker pankreas.

Itulah tadi segelintir manfaat buah alpukat untuk ibu hamil. Mungkin sebagian besar ibu-ibu yang sedang dalam masa kehamilan tahu apa saja manfaat buah alpukat untuk ibu hamil. Tapi, buat yang belum tahu, semoga pembahasan mengenai manfaat buah alpukat untuk ibu hamil ini bisa membantu selama proses kehamilan ibu-ibu. Untuk mengetahui manfaat buah alpukat untuk ibu hamil lainnya anda bisa menanyakannya langsung ke pakar kesehatan untuk mengetahuinya secara pasti.
Share:

Manfaat Buah Mangga Bagi Ibu Hamil

Manfaat Mangga Bagi Ibu Hamil

Manfaat buah mangga bagi ibu hamil sangat banyak. Ibu hamil memerlukan nutrisi yang semakin besar untuk kesehatannya serta bayinya. Karenanyalah mangga amat baik untuk ibu hamil dikarenakan mempunyai gizi yang tinggi.

Manfaat mangga bagi ibu hamil diperoleh karena kandungan gizi dalam buah mangga yang tinggi. Gizi yang terdapat di dalam dan manfaat buah mangga diantaranya :

Serat yang tinggi. Serat amat diperlukan tubuh untuk pencernaan agar lancar. Ibu hamil yang mengeluhkan sembelit bisa diatasi dengan mengonsumsi serat secukupnya, baik serat larut ataupun tidak larut air. Apabila pencernaan tidak lancar, dapat menyebabkan penyerapan nutrisi oleh tubuh bisa terganggu. untuk menambah dosis serat tiap-tiap harinya, disarankan untuk mengkonsumsi buah mangga sedikit demi sedikit. Menambahkan porsi serat dengan tiba-tiba dapat menyebabkan berlebihan gas didalam lambung hingga bikin kita tidak nyaman.

Kalium/potassium. Kalium bermanfaat untuk menyeimbangkan cairan didalam tubuh. Cairan jika terlalu banyak tertahan didalam tubuh bisa mengakibatkan kaki kita jadi bengkak.

Antioksidan. Buah Mangga adalah sumber beta-karoten serta vit. c. beta-karoten adalah zat yang terdapat dalam tubuh dan bisa diubah jadi vitamin A. 

Beta-karoten ( serta vit. c ) juga termasuk golongan antioksidan, yaitu senyawa yang bisa memberikan perlindungan pada kanker dikarenakan bisa menetralkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tak stabil yang dihasilkan oleh beragam sistem kimia normal tubuh, asap rokok, radiasi matahari, serta pengaruh-pengaruh lingkungan yang lain. Radikal bebas dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan janin. Pastinya radikal bebas sulit untuk dihindari, sebab itu antioksidan amat dibutuhkan oleh tubuh, dan penting untuk dikonsumsi. 

Vitamin A, amat baik untuk perkembangan organ penglihatan janin kita.

Sumber energi. buah mangga memiliki kandungan gula yaitu sukrosa serta karbohidrat yang baik untuk sumber daya hingga gula darah kita jadi stabil. Buah mangga bisa kita jadikan makanan ringan yang sehat.

Perlu diperhatikan saat memilih buah mangga yang baik yaitu pastikan buah mangga yang tidak terlampau lembek serta tidak berbau terlampau menyengat. Semoga tips manfaat mangga bagi ibu hamil ini bermanfaat.
Share:

Teknik Budidaya Jamur Merang

Cara Budidaya jamur Merang Terbaru. pembibitan. Anda ingin melakukan bisnis budidaya jamur merang berikut saya akan kupas tuntas tentang cara budidaya jamur merang terbaru buat anda. Budidaya jamur merang saat ini banyak digemari karena peningkatan permintaan jamur dan cara budidaya jamur merang sangat mudah dilakukan.

Selama kita tekun maka budidaya jamur merang yang kita lakukan akan berhasil sesuai dengan harapan kita.

Adapun cara budidaya jamur merang terbaru dan terlengkap adalah :

Pembibitan jamur merang

Dalam pembibitan jamur mernag ini hal - hal yang perlu dilakukan adalah :
1. cari jamur merang yang sudah memiliki payung di peranian bibit jamur merang
2. iris-iris jamur merang yang berpayung tersebut , payungnya saja lalu masukkan dalam panci siramlah air hangat supaya steril
3. aduk dengan abu sekam, sekam mentah dan irisan jamur dicampur air bersih dengan banyak irisan 3/4 Kg. Tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari
4. setelah 2-4 hari dibuka tutupnya akan terlihat serabut benang putih seperti sarang laba-laba. Apabila tidak terlihat serabut putih berarti pembibitan jemur merang anda mengalami kegagalan. Silahkan untuk mengulang kembali.

Penanaman Jamur merang dilakukan dengan cara :


Jerami dibasahi sampai jenuh kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain. Tumpuk dalam jaluran selama beberapa hari. Balik jika diperlukan. Biasanya setelah sekitar 2 minggu kompos telah siap.

Tahap selanjutnya lakukan pasteurisasi dengan uap panas / steam hingga mencapai temperatur 60 Celsius. Turunkan kembali suhu pada 30 celsius jika sudah mencukupi. Taburkan bibit pada kompos pelapis. Jaga suhu agar tetap stabil dan ruangan tetap lembab.

Pada hari ke 14 biasanya jamur sudah mulai tumbuh. Lakukan pengabutan ruangan dan penyiraman untuk menjaga kadar air. Panen bisa mulai dilakukan setelah jamur mencapai ukuran yang dikehendaki konsumen.


Perawatan dan Panen jamur merang

Bedengan yang telah ditumbuhi jamur merang disiram air bersih 1 minggu pagi dan sore. setelah itu selang 2 hari sekali diatur suhunya supaya konstan (bila kurang air disiram lagi/ bila lebih maka katup jendela dibuka)

Setelah 20 hari, jamur-jamur merang anda sudah tumbuh dan siap dipanen. Panen dapat dilakukan terus menerus sampai 3 bulan hanya membutuhkan pembbibitan jamur merang baru lagi.

Selamat mencoba, jika langkah - langkah diatas dilakukan dengan benar maka anda pasti berhasil dalam budidaya jamur merang terbaru.
Share:

Teknik Budidaya Jamur Tiram

Usaha budidaya jamur tiram seringkali mengalami kegagalan karena teknik dan cara budidaya yang kurang benar. Meskipun gampang, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti lingkungan, kebersihan, serta konsistensi selama perawatan. Jika faktor-faktor tersebut tidak bisa dipenuhi dengan baik maka hasilnya pun kurang optimal bahkan besar kemungkinan berpotensi mendatangkan kegagalan.
Jamur tiram putih berwarna putih agak krem dengan diameter tubuh 3-14 cm. Jamur ini memiliki miselium.  Tubuh buah jamur inilah yang bernilai ekonomis tinggi dan menjadi tujuan dari budidaya jamur tiram. Teknik budidaya jamur tiram mulai dari persiapan hingga pasca panen sangat perlu diperhatikan agar pelaku usaha benar-benar memahami sehingga lebih menguasai dalam pemeliharaan maupun pengendalian hama tanaman.

Persiapan Penanaman Jamur Tiram

Sebelum melakukan penanaman, hal-hal yang menunjang budidaya jamur tiram harus sudah tersedia, diantaranya rumah kumbung baglog, rak baglog, bibit jamur tiram, dan peralatan budidaya. (Bisa Anda lihat di artikel Persiapan Usaha Budidaya Jamur Tiram). Usahakan budidaya jamur tiram menggunakan bibit bersertifikat yang dapat dibeli dari petani lain atau dinas pertanian setempat. Peralatan budidaya jamur tiram cukup sederhana, harga terjangkau, bahkan kita bisa memanfaat peralatan dapur.
Untuk mengoptimalkan hasil dalam usaha budidaya jamur tiram di dataran rendah dapat dilakukan dengan modifikasi terhadap bahan media dan takarannya, yakni dengan menambah atau mengurangi takaran tiap-tiap bahan dari standar umumnya. Dalam usaha skala kecil, eksperimen dalam menentukan takaran bahan media merupakan hal yang sangat penting guna memperoleh takaran yang pas. Hal ini mengingat jamur yang dibudidayakan di lingkungan tumbuh berbeda tentu membutuhkan nutrisi dan media yang berbeda pula tergantung pada kondisi lingkungan setempat. Hingga saat ini belum ada standar komposisi media untuk budidaya jamur tiram di dataran rendah, sehingga petani memodifikasi media dan lingkungan berdasarkan pengalaman dan kondisi masing-masing.
Sebagai media tumbuh jamur tiram, serbuk gergaji berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi jamur. Kayu yang digunakan sebaiknya kayu keras karena serbuk gergaji kayu jenis tersebut sangat berpotensi dalam meningkatkan hasil panen jamur tiram.  Hal ini karena kayu keras banyak mengandung selulosa yang dibutuhkan oleh jamur. Jenis-jenis kayu keras yang bisa digunakan sebagai media tanam jamur tiram antara lain sengon, kayu kampung, dan kayu mahoni. Untuk mendapatkan serbuk kayu pembudidaya harus memperolehnya ditempat penggergajian kayu. Sebelum digunakan sebagai media biasanya sebuk kayu harus dikompos terlebih dahulu agar bisa terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh jamur. Proses pengomposan serbuk kayu dilakukan dengan cara menutupnya menggunakan plastik atau terpal selama 1-2 hari. Pengomposan berlangsung dengan baik jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50 derajat C.
Alternatif bahan yang bisa digunakan untuk mengganti serbuk kayu adalah berbagai macam ampas, misal ampas kopi, ampas kertas, ampas tebu, dan ampas teh. Namun, berdasarkan pengalaman petani jamur tiram di dataran rendah, media yang baik untuk digunakan tetap serbuk gergaji kayu.
Media berupa dedak/bekatul dan tepung jagung berfungsi sebagai substrat dan penghasil kalori untuk pertumbuhan jamur. Sebelum membeli dedak dan tepung jagung, sebaiknya pastikan dahulu bahan-bahan tersebut masih baru. Jika memakai bahan yang sudah lama dikhawatirkan sudah terjadi fermentasi yang dapat berakibat pada tumbuhnya jenis jamur yang tidak dikehendaki. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan dedak maupun teung jagung memberikan kualitas hasil jamur yang sama karena kandungan nutrisi kedua bahan tersebut mirip. Namun, penggunaan dedak dianggap lebih efisien karena bisa memangkas biaya dan cenderung mudah dicari karena banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kapur (CaCo3) berfungsi sebagai sumber mineral dan pengatur pH. Kandungan Ca dalam kapur dapat menetralisir asam yang dikeluarkan meselium jamur yang juga bisa menyebabkan pH media menjadi rendah.
Wadah yang digunakan untuk meletakkan campuran media adalah kantong plastik bening tahan panas (PE 0,002) berukuran 20 cm x 30 cm. Adapun komposisi media semai adalah serbuk gergaji 100 kg; tepung jagung 10 kg; dedak halus atau bekatul 10 kg; kompos 0,5 kg; kapur (CaCo3) 0,5 kg; dan air 50-60%. Ada dua hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan penanaman bibit jamur, yaitu sterilisasi bahan dan sterilisasi baglog.

Sterilisasi Bahan

Sebelum dicampur dengan media lain, serbu kayu dan dedak disterilisasi terlebih dahulu menggunakan oven selama 6-8 jam pada suhu 100 derajat C. Dengan sterilisasi tersebut selain mengurangi mikroorganisme penyebab kontaminsasi juga menguranngi kadar air pada serbuk gergaji kayu. Dengan demikian, media menjadi lebih kering. Kedua bahan tersebut kemmudian dicampur dan diberi air sekitar 50—60% hingga adonan menjadi kalis dan bisa dikepal. Air berfungsi dalam penyerapan nutrisi oleh miselium. Air yang digunakan harus air bersih untuk mengurangi resiko kontaminasi organisme lain dalam media. Dalam memasukkan media ke dalam plastik, media harus benar-benar padar agar jamur yang dihasilkan bisa banyak. Jadi pastikan bahwa bahan-bahan telah cukup padat di dalam plastik dengan cara menekan—nekan adonan hingga benar-benar padat, kemudian bagian atas kantong dipasang cincin paralon dan selanjutnya kantong plastik ditutup dengan sumbat kapas dan diikat dengan karet.

Sterilisasi Baglog

Sterilisasi baglog dilakukan dengan cara memasukkan baglog ke dallam autoclave atau pemanas/steamer dengan suhu 121 derajat C selama 15 menit. Untuk mengganti penggunaan autoclave atau streamer, dapat menggunakan drum dengan kapasitas besar atau mampu menampung sekitar 50 baglog dan dipanasi di atas kompor minyak atau dapat juga menggunakan oven. Memang, sterilisasi baglog menggunakan drum memakan waktu lebih lama, yaitu sekitar 8 jam, tetapi dianggap lebih menghemat biaya.
Setelah proses sterilisasi selesai, baglog kemudian didinginkan, yakni dengan mematikan alat sterilisasi dan membiarkan suhunya turun sedikit demi sedikit. Setelah proses pendinginan, baru kemudian dilakukan penanaman bibit jamur.

PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN JAMUR TIRAM

Salah satu penentu keberhasilan budidaya jamur tiram adalah kebersihan dalam melakukan proses budidayanya, baik kebersihan tempat, alat, maupun pekerjanya. Hal ini karena kebersihan adalah hal yang mutlak harus dipenuhi. Untuk itu, tempat untuk penanaman sebaiknya harus dibersihkan dahulu dengan sapu, lantai dan dindingnya dibersihkan menggunakan disinfektan. Alat yang digunakan untuk menanam juga harus disterilisasi menggunakan alkohol dan dipanaskan di atas api lilin. Selain itu, selama melakukan penanaman para pekerja juga idealnya menggunakan masker. Hal ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya kontaminasi.
Dalam budidaya jamur tiram hal yang juga harus diperhatikan adalah menjaga suhu dan kelembaban ruang agar tetap pada standar yang dibutuhkan. Jika cuaca lebih kering, panas, atau berangin, tentu akan mempengaruhi suhu dan kelembaban dalam kumbung sehingga air cepat menguap. Bila demikian, sebaiknya frekuensi penyiraman ditingkatkan. Jika suhu terlalu tinggi dan kelembaban kurang, bisa membuat tubuh jamur sulit tumbuh atau bahkan tidak tumbuh. Oleh karena itu, atur juga sirkulasi udara di dalam kumbung agar jamur tidak cepat layu dan mati. Pengaturan sirkulasi dapat dilakukan dengan cara menutup sebagian lubang sirkulasi ketika angin sedang kencang. Sirkulasi dapat dibuka semua ketika angin sedang dalam kecepatan normal. Namun, yang terpenting adalah jangan sampai jamur kekurangan udara segar.

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Selain pemeliharaan baglog, dalam budidaya jamur tiram juga perlu dilakukan perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dan penyakit yang mungkin bisa menyerang jamur tiram. Hama dan penyakit yang menyerang jamur tiram tentu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan maupun jamur itu sendiri. Sehingga antara tempat budidaya yang satu dan yang lain, serangan hama penyakit kemungkinan dapat berbeda-beda.

HAMA PENYAKIT JAMUR TIRAM

Ulat

Ulat merupakan hama yang paling banyak ditemui dalam budidaya jamur tiram. Ada tiga faktor penyebab kemunculan hama ini yaitu faktor kelembaban, kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau tangkai jamur dan jamur yang tidak terpanen, serta lingkungan yang tida bersih.
Hama ulat muncul ketika kelembaban udara berlebihan. Oleh sebab itu, hama ulat sering dijumpai ketika musim hujan. Pencegahan menjadi solusi terbaik untuk mengatasi hama ini adalah dengan mengatur sirkulasi udara. Caranya dengan membuka lubang sirkulasi dan untuk sementara proses penyiraman keumbung dihentikan.
Pangkal jamur yang tertinggal di baglog saat pemanenan dapat menimbulkan binatang kecil seperti kepik. Kepik inilah yang menjadi penyebab munculnya hama ulat. Sementara jamur yang tidak terpanen kemungkinan terjadi karena jamur tidak muncul keluar sehingga luput saat pemanenan dan menjadi busuk. Hal ini menyebabkan munculnya ulat. Sebaiknya, ketika melakukan pemanenan baglog telah dipastikan kebersihannya sehingga tidak ada pangkal atau batang dan jamur yang tidak terpanen.
Ulat bisa saja muncul karena rumah kumbung ataupun sekitar kumbung tidak berseih. Misalnya adanya kandang ternak atau tanaman di sekitar rumah kumbung.
Untuk mencegah dan mengatasi serangan hama ulat, lakukan pembersihan rumah kumbung dan sekitar rumah kumbung dengan melakukan penyemprotan formalin.

Semut, Laba-laba, dan Kleket (sejenis moluska)

Secara mekanis hama semut dan laba-laba dapat diatasi dengan membongkar sarangnya dan menyiramnya dengan minyak tanah. Sedangkan secara kemis hama tersebut dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida. Cara ini merupakan cara terakhir dan usahakan untuk menghindari penggunaan insektisida jika serangan tidak parah karena produk jamur merupakan produk organik. Keuntungan jika pemberantasan hama serangga dilakukan dengan cara mekanis antara lain, dapat memangkas biaya selama perawatan dan juga ramah lingkungan. Sementara itu hama kleket kerap dijumpai pada mulut baglog. Untuk mengendalikannya juga dilakukan dengan cara mekanis, yaitu mengambilnya dengan tangan.

TUMBUHNYA CENDAWAN ATAU JAMUR LAIN

Jamur lain yang kerap mengganggu jamur tiram adalah Mucor sp., Rhizopus sp., Penicillium sp., dan Aspergillus sp. pada substrat atau baglog. Serangan jamur-jamur tersebut bersifat patogen yang ditandai dengan timbulnya miselium berwarna hitam, kuning, hijau, dan timbulnya lendir pada substrat. Miselium-miselium tersebut mengakibatkan pertumbuhan jamur tiram terhambat atau bahkan tidak tumbuh sama sekali. Penyakit ini dapat disebabkan karena lingkungan dan peralatan saat pembuatan media penanaman kurang bersih atau karena lingkungan kumbung yang terlalu lembab. Untuk mengatasi penyakit ini, lingkungan dan peralatan ketika pembuatan media dan penanaman perlu dijaga kebersihannya. Kelembaban di dalam kumbung juga diatur agar tidak berlebihan. Penyakit ini dapat menyerang baglog yang sudah dibuka ataupun masih tertutup. Jika baglog sudah terserang maka harus segera dilakukan pemusnahan dengan cara dikeluarkan dari kumbung kemudian dibakar.
Tangkai Memanjang
Penyakit ini merupakan penyakit fisiologis yang ditandai dengan tangkai jamur memanjang dengan tubuh jamur kecil tidak dapat berkembang maksimal. Penyakit tangkai memanjang disebabkan karena kelebihan CO2 akibat ventilasi udara yang kurang sempurna. Agar tidak terserang penyakit ini harus dilakukan pengaturan ventilasi dalam kumbung seoptimal mungkin.

PANEN DAN PASCA PANEN

Pemanenan merupakan kegiatan budidaya yang selalu dinantikan oleh pelaku usaha. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka penanaman selama panen dan pasca panen harus dilakukan dengan baik.

Waktu dan Cara Panen Jamur Tiram

Jamur tiram termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen cukup cepat. Panen jamur tiram dapat dilakukan dalam jangka waktu 4o hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah berkembang maksimal, yaitu sekitar 2-3 minggu setelah tubuh buah terbentuk. Perkembangan tubuh buah jamur tiram yang maksimal ditandai pula dengan meruncngnya bagian tepi jamur. Kriteria jamur yang layak untuk dipanen adalah jamur yang berukuran cukup besar dan bertepi runcing tetapi belum mekar penuh atau belum pecah. Jamur dengan kondisi demikian tidak mudah rusak jika dipanen. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika produk dipasarkan, misalnya keseragaman berat dan ukuran jamur tiram.

Penanganan Pasca Panen Jamur Tiram

Penanganan yang dilakukan usai pemanenan jamur tiram bertujuan untuk menciptakan hasil akhir yang berkualitas sehingga sesuai dengan permintaan pasar. Berikut beberapa tahapan agar produk jamur tiram yang dihasilkan berkualitas baik.

Penyortiran

Jamur yang telah dipanen harus segera dicuci dengan air bersih, kemudian bagian tubuh buahnya dipisahkan deri pangkalnya. Proses pencucian dan pemisahan ini penting untuk dilakukan karena bila selama proses budidaya petani menggunakan pestisida, biasaya racun pestisida akan mengendap pada bagian pangkal dan masih memungkinkan terdapat residu yang tertinggal pada tubuh buah. Setelah diyakini kebersihannya, proses sortasi dilakukan untuk mengelompokkan jamur tiram berdasarkan bentuk dan ukurannya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang seragam sehingga akan menarik minat konsumen saat dipasarkan.

Pengemasan dan Transportasi Hasil Panen Jamur Tiram

Pengemasan jamur tiram segar biasanya menggunakan plastik kedap udara. Semakin sedikit udara yang ada di dalam plastik, jamur tiram semakin tahan lama untuk disimpan. Namun, idealnya penyimpanan dengan plastik kedap udara hanya dapat mempertahankan kesegaran jamur tiram selama 2-4 hari. Oleh karena itu, agar jamur tiram segar yang dijual tetap dalam kondisi baik, proses pengangkutan/transportasi tidak boleh terlalu lama dari proses pengemasannya. Seandainya jarak pengangkutan cukup jauh, sebaiknya alat transportasi dilengkapi dengan ruangan berpendingin.
Share:

Minggu, 19 Januari 2014

Teknik Budidaya Sirih Merah

Tanaman sirih terdiri dari dari berbagai species dan memiliki istilah sebutan nama yang beragam pula, kita tentu pernah mendengar nama nama sirih gading, sirih hijau, sirih hitam. sirih kuning dan banyak lagi yang lainnya . Semua jenis tanaman sirih ini memiliki ciri yang hampir sama , yakni berupa tanaman merambat dengan bentuk daun yang menyerupai “hearth” , yang tumbuh langsung dari batangmya itu rata rata berwarna hijau, kehijauan sampai dengan kuning dan kehitaman itu memiliki khasiat pengobatan yang sangat manjur.

CARA PEMBIBITAN dan PERBANYAKANTanaman sirih merah lebih suka tumbuh di tempat teduh. Misalnya di bawah pohon besar yang rindang. Bisa juga tumbuh subur di tempat yang berhawa sejuk. “Hanya butuh 60 – 75 persen cahaya matahari, ” tegas pria yang biasa dipanggil Dewo.
Dengan tumbuh di tempat teduh, daunnya akan melebar. Warna merah marunnya yang cantik akan segera terlihat bila daunnya dibalik. Batangnya pun tumbuh gemuk. Bila terkena banyak sinar matahari, batangnya cepat mengering. Sebaliknya bila terlalu banyak kena air akar dan batangnya akan membusuk.
Hal ini diamini oleh Akhief Nastain dari PJ Sekar Kedathon perwakilan Bekasi. “Jika kebanyakan air, tanaman akan mati. Kena panas terus pun akan mati juga. Artinya, jika di pot tidak boleh langsung kena matahari. Sangat baik jika menggunakan penutup (net) sehingga tak langsung kena hujan.”
Budidaya sirih merah bisa lewat pembibitan atau perbanyakan. Bisa melalui stek, cangkok, dan memanfaatkan setiap runduk batang. Bagi para pemula, sebaiknya memilih cara pertama dan kedua. Sedangkan runduk batang bisa dilakukan bila tanaman sirih merah sudah mulai menjalar atau berkembang pesat.
Musuh utama sirih merah adalah keong, bekicot kecil, dan semut. Kalau daunnya akan dipakai obat, hendaknya jangan menggunakan pestisida untuk menghalau hama. Yang jelas, hama tersebut harus segera dibuang. Saat menyiram pun tidak boleh sembarang memakai air, misalnya air kali. “Karena banyak mengandung binatang kecil yang bisa merusak tanaman,” tandas Akhief.

PEMBAWA BAHAGIAJika dalam sebuah daun guratannya berbentuk hati dipercaya bisa mendatangkan kebahagiaan bagi pemiliknya. Tapi tak mudah menemukan guratan seperti itu. 2. Sirih merah juga bisa dipakai untuk menghaluskan kulit. 3. Pemilihan daun sangat penting. Biasanya di usia sebulan daunnya sudah cukup lebar, bersih, mengkilap, umurnya sedang sehingga kadar zat aktifnya tinggi. Jika dipegang daunnya tebal dan kaku. 4. Perbanyakan sirih merah biasanya dilakukan dengan pencangkokan. Media tanamnya berupa tanah, pasir, dan kompos.

STEK PALING GAMPANGBagi Anda yang ingin mencoba menanam sirih merah, cobalah dengan cara stek. Cara ini adalah yang paling mudah bagi pemula. Caranya: 1.Sediakan media tanam stek berupa pasir, tanah dan kompos. Perbandingannya 1:1:1. Masukkan ke dalam polybag berdiameter 10 cm yang bagian bawahnya sudah dilubangi. 2.Pilih batang sirih merah yang sudah tua. 3.Potong batang sirih kira-kira dua ruas. Jangan asal potong. Sebaiknya batang yang diplih sudah memiliki 2 -3 lembar daun. 4.Rendam potongan batang ini ke dalam air biasa kira-kira 15 menit lalu angkat. 5.Masukkan setek ke dalam media tanam yang sudah disediakan. 6.Letakkan setek yang sudah ditanam di tempat teduh. Sinar matahari kira-kira 60 persen saja.

CARA PEMANENAN DAUN SIRIH MERAHTanaman siap panen minimal berumur 4 bulan. Saat itu sirih merah terdiri atas 16 sampai 20 daun. Pada saat itu daun sudah relatif lebar, dengan panjang 15 sampai 20 cm. Daun siap petik harus berumur 1 bulan, bersih, dan warna mengkilap. Daun yang dipetik berumur sedang, tidak terlalu tua atau muda, karena kadar zat aktifnya tinggi.
Daun yang subur berukuran 10 cm dan 5 cm. Bila dipegang, daun terasa tebal dan kaku (tidak lemas). “Semakin tua warna daun, semakin tebal. Semakin tebal daun, semakin kaku,” kata Soekardipengelola kebun pembibitan tanaman obat di Bogor. Aroma daun tajam dan rasanya pahit. Dalam sepekan panen sekali, tapi bila tanaman rimbun panen setiap hari juga memungkinkan. Hindari memetik daun yang terkena cipratan tanah, terutama pada waktu musim hujan.
Pemetikan dimulai dari tanaman bagian bawah menuju atas. “Daun dipetik sekitar 60 cm dari permukaan tanah , dengan tujuan meminimalkan bila ada kotoran atau debu yang menempel,” ujar Bambang Sudewo. Bila daun dipetik sekitar 10 cm dari permukaan tanah, kotoran terlalu banyak sehingga kurang layak panen. “Semakin sering daun dipanen, semakin cepat tunas tumbuh,” lanjutnya. Pemetikan sebaiknya pada pagi hingga pukul 11.00. Bila dipetik pada sore hari, menghambat proses pengeringan. Pemetikan dengan pisau tajam dan steril.

PASCA PANENSelesai dipetik, daun disortir dengan standar mutu : daun bersih, segar, tebal, dan mengkilap. Daun kotor, cacat, dan kusam dibuang. Daun direndam dalam air selama 1530 menit untuk membersihkan kotoran dan debu yang menempel. Kemudian dibilas hingga bersih, dan ditiriskan.
Langkah berikutnya daun dirajang dengan alat yang bersih, steril, dan tajam. Lebar irisan sekitar 1 cm, langsung dikeringanginkan di atas tampah beralas kertas selama 1 jam. Rajangan yang telah kering 60% ditutup dengan kain hitam transparan untuk menghindari debu, serangga, atau kemungkinan terbang karena tertiup angin.
Setelah kering, daun dimasukkan ke kantong plastik tebal transparan. Bila perlu berikan silica gel untuk menyerap kadar air. Tutup rapat kantong, beri label, dan tanggal kering. Kemudian simpan di tempat bersih, tidak lembap, dan mudah dijangkau, misalnya stoples kaca. Dengan cara ini kualitas sirih merah tetap terjaga hingga setahun. Ketika hendak mengkonsumsi, ambil rajangan kering sirih merah 34 lembar, dan rebus hingga mendidih. Minumlah setelah rebusan dingin dan melalui penyaringan.
Share:

Pengikut